Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Tertekan, Ekspansi Minamas Berlanjut

Minamas Plantation Group akan terus berekspansi bisnis di Indonesia karena nilai keekonomian sektor sawit masih menjanjikan.
Presiden Direktur PT Minamas Gemilang Haryanto Tedjawidjaja (kiri) didampingi Head Plantations Sustainablity & Quality Management Mohamad Pirabaharan Abdullah (kedua kanan), berbincang dengan Presdir PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto (kedua kiri) , dan Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Hery Trianto saat pertemuan di Jakarta, Kamis (23/2)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Minamas Gemilang Haryanto Tedjawidjaja (kiri) didampingi Head Plantations Sustainablity & Quality Management Mohamad Pirabaharan Abdullah (kedua kanan), berbincang dengan Presdir PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto (kedua kiri) , dan Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Hery Trianto saat pertemuan di Jakarta, Kamis (23/2)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, ACEH TIMUR – Minamas Plantation Group akan terus berekspansi bisnis di Indonesia karena nilai keekonomian sektor sawit masih menjanjikan.

Minamas Plantation Group (Minamas) tidak mengendorkan belanja modal pada tahun ini padahal harga minyak kelapa sawit yang merupakan turunan dari tandan buah segar (TBS) sawit cenderung menurun.

Menurut Malaysia Derivatives Exchange, harga minyak kelapa mencapai senilai US$629,15 per ton pada pekan lalu. Adapun yang tercatat oleh Bisnis, melalui anak perusahaan mereka, yaitu PT Padang Palma Permai (PPP), perusahaan ini membuka lahan kebun plasma sawit baru seluas 720 hektare di Desa Gampong Cek Mbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Presiden Direktur Minamas Haryanto Tedjawidjaja menjelaskan untuk kebun plasma ini dalam setahun akan mengeluarkan biaya sekitar senilai Rp60 juta — Rp70 juta per hektare. Pengeluaran tersebut akan terus berjalan hingga empat atau lima tahun mendatang sampai dengan pohon sawit ini bisa berbuah dan mendapatkan keuntungan.

"Setelah pohon matang, maka dalam setahun bisa menghasilkan TBS sekitar 22 — 26 ton per hektare," kata Haryanto, Rabu (24/1/2018).

Adapun langkah tersebut dinilai berani mengingat pada tahun-tahun mendatang permintaan sawit ke kawasan Uni Eropa diprediksi akan menurun. Hal yang mempengaruhi penjualan ekspor dikarenakan Uni Eropa berencana menghapus penggunaan energi dari sumber terbarukan biodiesel yang berasal minyak kelapa sawit mentah. Padahal sebesar 46% dari total impor minyak kelapa sawit yang dilakukan oleh Uni Eropa digunakan untuk biodiesel.

Seperti diketahui, total ekspor Indonesia per tahun bisa mencapai sekitar US$150 miliar. Adapun kontribusi crude palm oil (CPO) dari jumlah nilai ekspor tersebut senilai US$23 miliar.

Kendati demikian, Minamas seperti tidak terlalu terpengaruh dengan isu tersebut dan akan melanjutkan ekspansi lahan untuk menciptakan kebun plasma yang baru. Minamas berencana akan meningkatkan lahan kebun plasma dari seluas 720 hektare menjadi 1.200 hektare. Seperti diketahui, saat ini Minamas telah memiliki lahan kebun plasma hingga sebanyak 50.000 hektare.

"Tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan kembali [kebun plasma], tetapi tergantung lahan," ujarnya.

Dia menambahkan tujuan utama perusahaan bukan hanya mencari keuntungan pribadi, tetapi berkontribusi juga terhadap pendapatan warga dan petani sekitar serta pemerintah. Hal ini demi mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan (sustainable).

"Kami akan terus berupaya untuk memberikan nilai tambah," ungkapnya.

Nilai tambah ini yang dipercaya oleh perusahaan yang bisa menyelamatkan bisnisnya. Adapun salah satu cara untuk bertahan di bisnis ini, yaitu membangun supply chain yang baik dari hulu-hilir.

Menurut catatan Bisnis, Minamas memiliki sebanyak 69 kebun dan ‎23 pabrik yang berada di berbagai daerah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Adapun luas lahan sawit yang dimiliki oleh Minamas di Tanah Air sekitar 201.882 hektare dan menyerap tenaga kerja sebanyak 29.000 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper