Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah AS telah menyepakati penjualan misil anti balistik ke Jepang di tengah meningkatnya ancaman nuklir dari Korea Utara.
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Kongres AS telah menyetujui penjualan empat misil dan sistem persenjataan lainnya senilai US$133 juta. Seperti dilansir Reuters, Rabu (10/1/2018), senjata tersebut bisa diluncurkan dari kapal perusak di laut atau dari basis militer di darat.
Pada Desember 2017, Tokyo memutuskan untuk memperkuat sistem pertahanan misil balistiknya dengan stasiun radar dan pencegat misil buatan Aegis dari AS. Nilai investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$2 miliar dan kemungkinan baru dapat dioperasikan pada 2023.
Berita mengenai penjualan persenjataan ini juga muncul setelah digelarnya pertemuan pertama sejak 2 tahun lebih antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), kemarin.
Selama setahun terakhir, Korut telah meluncurkan sejumlah uji coba rudal dan beberapa di antaranya melewati wilayah udara Jepang.