Kabar24.com, DENPASAR -- Kearifan lokal akan alam yang dijaga masyarakat Bali menjadikan pulau ini dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaran seminar internasional pengelolaan limbah industri.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara mengatakan kesadaran masyarakat Bali yang tinggi akan alam menjadikan potensi penyusunan kebijakan kelola limbah industri semakin besar.
Bali bisa menjadi contoh bagi peserta seminar yang hadir mengenai cara-cara bersahabat dengan alam.
Adapun seminar ini merupakan kerja sama antara BPPI Kementerian Perindustrian dengan United Nations Development Program (UNDP) Indonesia yang bertujuan untuk menyusun rekomendasi mengenai kebijakan pengelolaan limbah industri di Tanah Air. Dengan sinergi ini diharapkan dapat mewujudkan prinsip industri hijau serta peningkatan daya saing dan membangun manufaktur nasional yang berkelanjutan.
Salah satu bahan kimia yang menjadi fokus bahasan adalah Polybrominated Diphenyl Ethers (PBDEs). Bahan ini biasa digunakan sebagai frame retardant atau penghambat nyala api pada proses produksi di industri tekstil, plastik, alat angkut, dan elektronika.
"Semoga bisa menyakinkan masyarakat terutama masyarakat Bali itu penting untuk jadi perhatian kita," katanya, Senin (8/1/2018).
Baca Juga
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali I Putu Astawa mengatakan masyarakat Pulau Dewata telah lama mengedepankan kecintaan terhadap alam. Seperti misalnya saat Nyepi, masyarakat Bali tidak menghidupkan api, bersenang-senang, maupun keluar rumah sehingga memberikan waktu kepada alam untuk berisitirahat. Adapula upacara Tumbek Wariga yang memberikan penghormatan kepada tumbuh-tumbuhan atas hasil panen yang didapatkan masyarakat selama ini.
"Bali memiliki budaya dan alam sehingga sangat strategis untuk membahas masalah limbah," katanya.