Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Vietnam tengah bersiap memindahkan jutaan orang dari daerah dataran rendah di pesisir Selatan negara itu untuk menghindari terjangan topan Tembin.
Topan tersebut telah memporakporandakan sebagian wilayah Filipina dengan banjir dan longsor yang menewaskan lebih dari 230 orang. Seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/12/2017), topan tersebut diperkirakan sampai ke Vietnam pada hari ini.
Pemerintah Vietnam menyatakan 74.000 orang telah diungsikan ke daerah yang lebih aman, sedangkan lebih dari 1 juta penduduk di 15 provinsi bersiap untuk ikut dipindahkan. Peringatan juga sudah disampaikan ke kilang minyak di laut lepas dan melarang 62.000 perahu nelayan untuk tidak melaut.
Sekolah-sekolah di dekat Ho Chi Minh City pun telah diperintahkan untuk diliburkan sementara. "Vietnam harus memastikan keamanannya kilang minyak dan kapal-kapalnya. Jika diperlukan, kilang minyak akan ditutup dan pekerjanya dievakuasi," ujar Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam pernyataan resminya.
Pada Minggu (24/12), Tembin melanda Kepulauan Spratly yang menjadi wilayah sengketa bagi sejumlah negara termasuk Vietnam dan China.
Tembin akan menjadi badai besar ke-16 yang melanda Vietnam pada tahun ini. Berbagai bencana alam, termasuk badai, yang menyerang negara Asia Tenggara itu telah menewaskan lebih dari 390 orang atau hilang, sepanjang 2017.
Sementara itu, para penyelamat di Filipina masih berupaya menyelamatkan penduduk yang ada di daerah-daerah yang terkena Tembin. Angka sementara menyebutkan korban meninggal telah mencapai 230 orang dan banyak lainnya belum ditemukan.
Pekerja kesehatan Arturo Simbajon menyatakan hampir semua bagian desa Anungan yang ada di Semenanjung Zamboanga, Mindanao telah habis dilalap Tembin. Pepohonan yang tumbang, bendungan yang hancur, dan banjir lumpur menyapu bersih daerah itu.