Kabar24.com, DENPASAR -- Dinas Ketahanan Pangan Bali memastikan ketersedian kebutuhan pokok masyarakat jelang natal dan tahun baru aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bali I Wayan Mardiana mengatakan produksi beras pada 2017 mencapai 470.539 ton. Sementara kebutuhan per tahun hanya sebesar 415.149 ton.
"Ada surplus kesedian beras kurang lebih 55.389 ton," katanya, Rabu (13/12/2017).
Walaupun demikian, diakuinya, ada dua daerah di Bali yang ketersedian berasnya tidak mencukupi yakni di Klungkung dan Karangasem. Hal itu disebabkan produktivitas beras di dua daerah tersebut memang tidak mencukupi.
Adapun Klungkung sebanyak 2/3 wilayahnya berada di Nusa Penida yang mana kondisi daerah tersebut tidak bisa dinanami padi. Sementara,
Karangasem produktivitasnya juga kurang lantaran merupakan dataran kering dan tidak cocok untuk area persawahan. Sehingga solusi untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah ini yakni melalui pasokan daerah lain.
"Produksinya memang rendah, tapi tidak rawan pangan, dua daerah ini lahannya terbatas sehingga produksinya kurang," sebutnya.
Sementara itu, kesediaan lain-lain seperti sayur-sayuran sama sekali tidak ada masalah. Bahkan harga komoditi kelompok ini cenderung menurun.
Adapun harga cabe merah turun dari Rp28.688 per kg menjadi Rp14.851 per kg. Cabe merah kecil dari Rp33.416 per kg menjadi Rp24.764 per kg. Cabe rawit hijau dari Rp23.769 menjadi Rp16.703. Bawang merah dari Rp35.598 menjadi Rp26.936. Bawang Putih Rp31.387 menjadi Rp22.809.
"Harga cabai merah karena berkaitan gerakan tanam cabe, sehingga produksinya cukup banyak," katanya.