Bisnis.com, JAKARTA -- Belum ada keputusan dari Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang resmi mengikuti Pilgub Jatim 2018.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengaku belum membahas lebih lanjut perihal penggantian posisi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di kabinet bersama Presiden Jokowi.
"Waktu kita komunikasi terakhir (dengan Presiden Jokowi) karena Ibu Khofifah belum pasti 100% jadi kita tidak bicarakan. Tapi ini kan sudah diumumkan ya, sudah dapat partai jadi pasti ada langkah-langkah itu," katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (28/11/2017).
Saat ini, Khofifah sendiri menyatakan telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi perihal pemberitahuan dirinya untuk berkompetisi sebagai calon gubernur tahun depan. Namun, belum diketahui jawaban Presiden, akankah mengizinkan Khofifah untuk melakukan rangkap jabatan sambil berkampanye atau memintanya untuk mengundurkan diri.
"Itu tergantung presiden nanti," ujar Wapres JK, saat ditanyai haruskah Khofifah mengundurkan diri.
Kendati demikian, Wapres JK menilai bahwa sebaiknya Khofifah tidak merangkap jabatan saat berkampanye untuk menjadi pimpinan Jatim tahun depan.
"Ini demi ibu Khofifah sendiri juga, supaya intensif waktunya kan sisa 8 bulan ya, 7 bulan pilkada kalau tidak intensif 7 bulan bisa sulit," ujarnya.
Bila dipastikan ada pergantian, Wapres JK menilai sosok tersebut tak harus berlatar belakang NU. Seperti diketahui, Khofifah merupakan representasi tokoh NU dalam kabinet kerja.
"Itu saya kira bukan soal darimananya. Tapi sanggup apa tidak dia melanjutkan usaha ibu (Khofifah). Ibu Khofifah kan termasuk menteri yang cukup baik," ujarnya.