Kabar24.com, JAKARTA-Peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) semakin besar dalam kancah internasional bagi pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) bersama United Nation for Development Program (UNDP).
Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor, mengatakan peran Baznas semakin besar menyusul diresmikannya nota kerja samanya dengan lembaga dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pelaksanakan tujuan dari SDGs.
“Setelah beberapa pekan lalu Baznas diundang ke Kantor UNDP di Markas PBB, New York, AS, kedua lembaga itu menandatangani Letter of Intent Baznas- UNDP untuk pendirian Laboratorium Innovative Financing for SDGs di Jakarta,” ujarnya, Senin (20/11/2017).
Menurutnya, Letter of Intent (LoI) terkait kerja sama membangun Laboratorium Finansial dan Pendanaan Inovatif Islam untuk pelaksanaan tujuan SDGs atau Islamic Innovative Funding and Financing Lab for SDGs.
Dia menjelaskan implementasi dari LoI akan dilaksanakan oleh komite yang ditunjuk kedua belah pihak, Baznas dan UNDP, yang mewakili masing-masing organisasi dunia tersebut.
Pembiayaan inovatif untuk SDGs berasal dari dana zakat dan wakaf umat Islam Indonesia yang dikumpulkan melalui mekanisme penyiapan yang tepat oleh kedua belah pihak.
Baca Juga
“Ini tentu disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kita,” ujar mantan Dubes RI untuk Kerajaan Yordania merangkap Palestina itu.
Zainulbahar yang mantan dirut pertama dan salah satu pendiri Bank Muamalat itu menjelaskan, Laboratorium Innovative Financing for SDGs akan melakukan penelitian, survei dan studi yang berkaitan dengan pendanaan inovatif untuk SDGs.
Hal itu merupakan kesempatan bagi Baznas untuk mewujudkan visi menjadi lembaga pengelola zakat terbaik di dunia yang dirintis melalui program-program SDGs.
“Sehingga PBB memberikan dukungan terhadap pembangunan lab pembiayaan inovatif yang diluncurkan Baznas dan UNDP Indonesia, karena Baznas dianggap memiliki manajemen keuangan Islam yang baik,” katanya.