Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB JABAR 2018: Cawagub Santri Penentu Kemenangan

Ruang wacana pilkada Jawa Barat 2018 didominasi tiga nama calon kuat gubernur yaitu Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. Untuk memenangkan kontestasi di provinsi tersebut, ketiganya dinilai harus meminang calon wakil gubernur yang merepresentasikan kelompok santri
Hasil survei Indo Barometer tentang calon gubernur Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/11)./ANTARA-Novrian Arbi
Hasil survei Indo Barometer tentang calon gubernur Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/11)./ANTARA-Novrian Arbi

Kabar24.com, JAKARTA—Ruang wacana Pilkada Jawa Barat 2018 didominasi tiga nama calon kuat gubernur yaitu Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi.

Untuk memenangkan kontestasi di provinsi tersebut, ketiganya dinilai harus meminang calon wakil gubernur yang merepresentasikan kelompok santri.

Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti. Menurutnya, ketiga calon tersebut bertipikal sama dan belum mewakili kalangan santri atau pesantren yang memang sangat mengakar di Jawa Barat.

Apa lagi, kata dia, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi tidak terlalu merepresentasikan kelompok Islam. Adapun, Deddy Mizwar, meski didukung PKS hal itu tidak menggambarkan kelompok Islam tradisional.

Sehingga, jika Ridwan Kamil memilih Daniel Mutaqien seperti yang diharapkan Partai Golkar, menurutnya sulit untuk menaikan elektabilitas Wali Kota Bandung tersebut.

Di sisi lain, setelah Partai Golkar resmi mendukung Ridwan Kamil, kendala terberat adalah soliditas kader partai berlambang beringin itu di DPD Jawa Barat.

“Latar belakang ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien hampir sama, dan Golkar pun di Jawa Barat tidak akan sepenuhnya mendukung Daniel karena kecewa dengan keputusan mendepak Dedi Mulyadi yang sejak awal sudah digadang-gadang. Daniel tidak memiliki basis pesantren, jadi sulit. Dalam hal ini Ridwan Kamil bisa mempertimbangkan PKB atau PPP yang basis santrinya kuat,” ujar Ray, Jumat (10/11/2017).

Dia menganalisa, jika Ridwan Kamil tidak jadi menggandeng Daniel dan lebih memilih calon dari PPP, kader Golkar akan memindahkan dukunganya.

Pasalnya, PPP sudah lebih dahulu menawarkan kadernya yang memang kuat meraih massa di kantong-kantong suara Islam tradisional, yang tak lain adalah Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

Adapun PKB, meski telah memberikan dukungan belum memberikan nama kader untuk mendampingi Ridwan Kamil dalam kontestasi politik tersebut.

Sehingga, bisa saja ada koalisi baru antara PDIP yang saat ini memang belum mencalonkan siapa pun, Golkar, PKB, dan Hanura. Dalam hal ini menurut Ray, PKB punya posisi tawar yang tinggi karena merepresentasikan kelompok Islam tradisional.

Dia pun menyebut PDIP masih punya peluang tinggi mencalonkan tanpa partai lain karena memiliki 21 kursi di DPRD Jawa barat. Dalam hal ini PDIP bisa mencalonkan Dedi Mulyadi yang elektabilitasnya naik terus.

Menurutnya, saat ini elektabilitas Ridwan Kamil di kisaran 35% disusul Deddy Mizwar yang lebih rendah sekitar 2%-3%. Angka tersebut dinilainya stagnan dibandingkan dengan Dedi Mulyadi.

Bupati Purwakarta itu, kata dia, sebelumnya ada di peringkat 5 atau 6 calon terpopuler untuk menjadi gubernur Jawa Barat. Namun elektabilitasnya terus melejit menjadi urutan ketiga.

Saat ini elektabilitas Dedi Mulyadi hanya sekitar 10%. Akan tetapi tidak mustahil akan terus terkatrol. Salah satu pemicunya adalah kisah Dedi yang dicampakkan Golkar.

“Kalau diukur 7-8 bulan lagi sangat mungkin dinaikan jadi 30% untuk elektabilitas Dedi Mulyadi dan jadi berimbang,” ujarnya.

Apa lagi jika Dedi Mulyadi mendapatkan pasokan suara dari PDIP. Di sisi lain, Dedi Mulyadi rentan terhadap isu SARA. Oleh karena itu, jika Dedi memang dicalonkan, pendampingnya wajib dari kalangan santri.

“Di sini posisi PKB menguat. Tinggal mau dorong siapa calonnya. Harus diumumkan sekarang supaya elektabilitas terbaca,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper