Bisnis.com, BALIKPAPAN-Para kepala daerah di Kalimantan Timur akan meneken komitmen untuk memanfaatkan layanan direct call yang difasilitasi oleh PT Kaltim Kariangau Terminal.
Dengan demikian, realisasi direct call akan segera terlaksana. Mengingat pembukaan pelayaran langsung menuju negara tujuan itu membutuhkan volume muatan yang besar.
"Ini tinggal mengubah pola saja, agar daerah menikmati keuntungan yang selama ini diterima daerah lain. Yang bisa memastikan agar komoditas ekspor Kaltim dikirim lewat direct call ya pemdanya, melalui berbagai imbauan," ungkap Direktur Utama PT KKT M. Basir, Selasa (31/10/2017).
Wacana direct call telah bergaung sejak dua tahun belakangan. Realisasi pun berulang kali molor dari target lantaran banyaknya persyaratam yang harus dipenuni, salah satunya adalah volume muatan yang cukup.
Dengan volume muatan yang cukup, operator pelayaran dan pengguna jasa tak akan merugi. Tak bisa dipungkiri, biaya ekspor langsung tak sedikit. Maka dari itu direct call harus diimbangi dengan muatan besar.
Setahun silam, PT KKT dan PT Pelindo (Persero) IV Balikpapan gencar mencari potential buyer dari berbagai negara demi mengisi muatan kontainer. Perseroan juga mencari operator pelayaran internasional.
"Dari sisi layanan dan fasilitas, pelabuhan peti kemas Kariangau sudah mumpuni untuk melayani direct call. Pelabuhan kami memadai untuk kapal besar, lapangan penumpukan pun tersedia," ujar Basir.
Direct call diklaim mampu memangkas rantai distribusi, alhasil waktu tempuh ekspor yang biasanya memakan waktu hingga sebulan, bisa terpangkas hingga 14 hari.
Selain itu, eksportir juga menghemat biaya pengiriman tanpa harus mengirimkan komoditasnya ke pelabuhan lain terlebih dahulu. Adapun negara tujuan direct call antara lain Cina, Jepang, Hongkong, dan Korea.