Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teka-teki Calon Pendamping Ridwan Kamil & Orientasi Golkar

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi. Di sisi lain, dia menilai ada campur tangan pihak di luar Partai Golkar agar partai berlambang beringin itu mencalonkan Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil/Antara
Ridwan Kamil/Antara

Bagi sejumlah kalangan, pencalonan Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Partai Golkar sudah dapat diprediksi sejak awal. Ada dugaan terjadi kesepakatan atau deal politik untuk pemenangan Joko Widodo di 2019.

Selain dari Partai Golkar, Ridwan Kamil telah mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem, PKB dan PPP. Dari ketiga partai tersebut, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan 21 kursi dari DPRD Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi. Di sisi lain, dia menilai ada campur tangan pihak di luar Partai Golkar agar partai berlambang beringin itu mencalonkan Ridwan Kamil.

Asumsi Ujang, ada kemungkinan Ridwan Kamil sudah deal dengan salah satu calon presiden 2019 untuk memenangkan calon tersebut.

Seperti diketahui, Golkar memiliki komitmen dalam mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali mentas dalam kontestasi politik pemilu presiden 2019. Joko Widodo sendiri memiliki rekam jejak perolehan suara kurang memuaskan di Jawa Barat pada pemilu presiden 2014.

Di sisi lain, pencalonan Ridwan Kamil oleh Golkar ini dinilai merusak kaderisasi di dalam tubuh partai berlambang beringin itu. “Kader potensial seperti Dedi Mulyadi dikerjai oleh partainya sendiri,” ujar Ujang kepada Bisnis pekan lalu.

Pengaruhnya jelas negatif pada sistem kaderisasi partai, atau bahkan untuk elektabilitas Ridwan Kamil sendiri.

Ujang menyebut, tidak baik bagi sebuah partai jika ada kader yang potensial namun tidak didukung. Padahal, nama Dedi sudah sangat melekat dengan Golkar di Jawa Barat.

Hal itu menurutnya akan membuat orang cenderung malas beraktifitas politik dalam sebuah partai. Pasalnya, bagi kader yang aktif pun akhirnya akan tersandung kepentingan tertentu untuk ‘berkarier’ secara politik.

Di luar hal itu, Ujang justru menyarankan Ridwan Kamil menggandeng calon wakil gubernur dari kalangan pesohor seperti Desi Ratnasari atau Dede Yusuf untuk memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Barat.

Hal itu tak terlepas dari nama besar artis yang selalu mendulang suara tinggi dalam Pilkada Jawa Barat. Sebelumnya, Ahmad Heryawan menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode berturut-turut.

Pada periode pertama kader PKS itu menggandeng Dede Yusuf sebagai wakil gubernur lalu dilanjutkan berpasangan dengan Dedy Mizwar yang lama malang melintang di dunia hiburan Tanah Air.

Selain itu, lanjut Ujang, Ridwan Kamil pun bisa dipasangkan dengan calon yang bisa memenangkan suara di kawasan Pantura.

Adapun terkait Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta tersebut bisa merapat ke PDIP dan koalisinya untuk menyaingi Ridwan Kamil. Menurutnya, di Jawa Barat partai berlambang kepala banteng itu tidak memiliki calon dari kalangan internal untuk menyaingi Ridwan Kamil.

“Jadi PDIP bisa saja mendukung Dedi Mulyadi,” tuturnya.

Partai Golkar sendiri akan menyandingkan Ridwan Kamil dengan Anggota DPR Daniel Mutaqien Syaifuddin yang merupakan anak dari mantan Bupati Indramayu Irianto M. S. Syaifuddin.

Pria kelahiran Indramayu 30 September 1981 ini adalah tokoh muda Golkar yang pernah mengenyam sebagai anggota DPRD Jawa Barat periode 2009-2014. Dia juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dan menjabat menjadi Komisaris Utama di PT Cimanuk Cemerlang dan PT Fajar Primaswara.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Jumat (27/10/2017), menyampaikan kabar itu bersamaan dengan pengumuman dukungan ke Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

“Sesuai rapat tim pilkada pusat kami menetapkan saudara Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Daniel Mutaqien sebagai calon wakil gubernur di pilkada Jawa Barat,” katanya.

Pencalonan itu, kata Idrus, melalui proses komunikasi politik yang panjang dengan partai politik lain termasuk Nasdem yang sejak awal mendukung Ridwan Kamil, dan beberapa calon lainnya.

Di sisi lain, pencalonan itu menjegal calon dari kader internal Golkar yaitu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Padahal, Dedi sebelumnya adalah calon yang paling berambisi menjabat gubernur Jawa Barat dari tubuh Golkar. Kendati demikian, Idrus menyebut DPP telah memberitahu Dedi secara resmi terkait pencalonan Ridwan Kamil tersebut.

Pragmatisme politik tampaknya jadi pilihan yang rasional bagi Golkar. (M. Taufikul Basari)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper