Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) berkolaborasi dengam Pusat Integritas Digital Asia (ACDI) meluncurkan program untuk mengedukasi para pelaku bisnis mengenai pentingnya menggunakan perangkat lunak asli demi keamanan dari risiko kejahatan siber.
Program yang juga didukung oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia ini, mengusung nama Piagam Software Asli (PSA). Menurut studi Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura (NUS) mengenai risiko keamanan siber dari perangkat lunak palsu/bajakan, ditemukan bahwa 92% komputer baru dan tidak terpakai yang berperangkat lunak bajakan di Asia sudah terinfeksi malware.
Ketua MIAP Justisiari P Kusumah mengatakan pertahanan yang paling efektif melawan malware dari perangkat lunak palsu adalah dengan menggunakan produk software asli.
"Konsumen dan pelaku usaha kecil dapat melindungi diri dari bahaya malware ataupun software perusak dengan menerapkan kebijakan penggunaan perangkat lunak yang tepat dan benar," katanya, Senin (23/10).
Perwakilan ACDI, Widyaretna Buenastuti mengatakan melalui program Piagam Software Asli akan membantu perusahaan mendapatkan pengakuan yang baik bahwa mereka menggunakan perangkat lunak asli.
"Ini adalah sesuatu yang bisa dijadikan langkah awal untuk memastikam perusahaam perangkat lunak asli dan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan perusahaan," katanya.
ACDI sendiri merupakan lemnaga yang mewakili industri perangkat lunak untuk mempromosikam pentingnya keamanan siber yang efektif pada perusahaan di wilayah Asia.
Sementara itu, Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengapresiasi pembentukan program ini. Menurutnya, program ini menjadi langkah preventif yang tidak saja cuma-cuma, tetapi penting untuk didukung. "Kami akan melakukan penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar hukum," ujarnya.