Kabar24.com, JAKARTA – Sejumlah ulama dari Asia Tenggara dijadwalkan akan menghadiri gelaran Halaqah (Sarasehan) Ulama ASEAN bertajuk Memperkuat Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam ASEAN di Jakarta, pada 17 – 19 Oktober mendatang.
Dijadwalkan utusan yang hadir dari 12 negara ASEAN dan China.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Abdurrahman Masud mengatakan, halaqah 2017 merupakan tindaklanjut dari halaqah 2016 yang menghasilkan sejumlah rekomendasi. Pertama, mensosialisasikan Islam Wasathuyah (moderasi) untuk merealisasikan Islam Rahmatal lil 'alamin.
Kedua, membuat program bersama guna meningkatkan kemandirian lembaga pendidikan Islam di bidang ekonomi dan sosial budaya. Ketiga, memperkuat daya saing lembaga pendidikan islam untuk menghasilkan SDM yang bermutu.
"Halaqah Ulama ASEAN 2017 akan diarahkan kepada tiga hal. Pertama, pengembangan Islam moderat melalui jaringan pendidikan Islam ASEAN. Kedua, penguatan daya saing lembaga pendidikan Islam di ASEAN. Ketiga, membuat model lembaga pendidikan Islam yang kompetitif, mampu merespon tantangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," ujarnya seperti dikutip dari kemenag.go.id., Jumat (13/10/2017)
Masud menambahkan Halaqah tahun ini lebih istimewa karena didahului oleh penelitian tentang pesantren dan lembaga pendidikan yang memiliki kemandirian di bidang ekonomi, baik di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN.
Baca Juga
"Ternyata beberapa pesantren di Indonesia mampu mandiri dalam membiayai ekonomi dan mendorong jiwa wiraswasta kepada para santrinya. Di negara ASEAN lainnya, lembaga pendidikan Islam berjalan lewat usaha sendiri, terutama di negara-negara yang muslimnya minoritas, seperti Kamboja dan Philipina," katanya.