Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa pelantikan Gubernur DKI Jakarta dan DI Yogyakarta kemungkinan bisa jalan bersamaan. Semua prosea pemberkasan dinilai sudah selesai dan telah disampaikan ke Sekretarian Negara.
"Secara administrasi, DKI dan DIY sudah kami serahkan ke Mensesneg. Sudah diatur tanggal hari dan jam. Bisa bersamaan dengan waktu yang berbeda antara DIY dan DKI," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/10/2017).
Tjahjo berharap bahwa pelantikan tak lewat dari tanggal 16 Oktober 2017 agar tidak ada penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) lagi. Pasalnya, secara administratif jabatan guberbur yang sekarang dijabat Djarot Saiful Hidayat ini akan berakhir pada waktu tersebut.
"Yang penting DKI harus sebelum akhir masa jabatan. Kalau mundur satu hari nanti ditunjuk Plt lagi. Jadi tanggal 16 Oktober. Untuk hari, jam, dan tanggalnya kami menanti arahan Mensesneg," imbuhnya.
Adapun, untuk proses administrasi, paparnya, semua teknisnya sudah dikomunikasikan. Tjahjo mengaku telah berbicara dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengenai teknis pelantikan tersebut.
"Kami pun kemarin sudah diskusi dengan Pak Sandi Uno soal teknis dan sebagainya. Dirjen kami pun sudah ke Yogyakarta dan saya sudah bicara dengan Pak Sri Sultan (Gubernur DIY), sudah siap semua," paparnya.