Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu lembaga finansial terbesar dunia, Goldman Sachs Group Inc, dikabarkan membuka peluang untuk melakukan perdagangan mata uang digital (cryptocurrency) seperti bitcoin.
Goldman dalam hal ini, dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan para ahli mata uang digital untuk merumuskan kerangka bisnis tersebut. Hanya saja, belum diketahui, kapan bank investasi asal Amerika Serikat tersebut akan mulai melakukan kebijakan itu.
“Kami mencoba mengetahui dan mendalami minat klien kami terhadap mata uang digital. Kami akan terus mencari rumusan tepat untuk melayani bisnis masa depan tersebut,” kata Tiffany Galvin, Juru Bicara Goldman Sach, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/10/2017).
Goldman Sachs sendiri mengaku masih menjadikan risiko dan volatilitas yang tinggi dari cryptocurency sebagai pertimbangan terbesar untu memulai bisnis tersebut. Perusahaan itu tak ingin salah langkah dalam mengembangkan bisnis digitalnya.
Sebelumnya, Morgan Stanley juga dikabarkan tertarik untuk mengadopsi transaksi dan investasi menggunakan bitcoin. Hal itu nampak dari pendapat Chief Executive Morgan Stanley James Gorman yang mengklaim bitcoin bukanlah tren yang hanya berjalan seumur jagung.
Langkah yang diambil oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs tersebut berbanding terbalik dengan JPMorgan Chase Co. Pasalnya pada bulan lalu CEO JPMorgan Jamie Dimon menyebut mata uang digital sejenis bitcoin sebagai penipuan. Dia bahkan berencana memecat pegawainya yang ketahuan menggunakan bitcoin.