Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku bisnis Indonesia didorong untuk memasuki sektor pertambangan, telekomunikasi dan infrastruktur di Myanmar yang sedang berkembang pesat.
Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi mengatakan KBRI Yangon menggelar temu bisnis antara 33 pengusaha Indonesia dengan 68 mitranya dari Myanmar di Yangon. Para pengusaha itu bergerak di bidang konstruksi, farmasi, perdagangan, distribusi, energi, consumer goods, logistik, furnitur, telekomunikasi, garmen, tekstil, dan kerajinan tangan.
"Temu bisnis ini merupakan upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan perdagangan bilateral maupun investasi Indonesia di Myanmar," jelas Ito seperti dikutip dalam laman Kementerian Luar Negeri, Sabtu (30/9/2017).
Dia menambahkan pengusaha tingkat menengah dan kecil Indonesia juga dinilainya perlu bersama-sama dengan mitranya di Myanmar meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia – Myanmar.
Para pengusaha Indonesia diminta untuk tidak merasa ragu mengembangkan bisnis di Myanmar dan bermitra dengan para pengusaha Myanmar. Terlebih, pemerintah Myanmar senantiasa memperbaiki iklim investasi dan bisnis, guna menarik investor dan pelaku bisnis asing.
"Keamanan di Yangon dan Myanmar pada umumnya cukup baik. Bahkan di Yangon, tindak kriminal sangat rendah, dibandingkan kota-kota lain di Asia," ujarnya.