Kabar24.com, DENPASAR – Dinas Pariwisata Bali mencurigai adanya penyebaran berita bohong mengenai kondisi Gunung Agung untuk mempengaruhi tingkat kunjungan wisata di pulau ini.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha mengatakan Bali sebagai The Best Destination memiliki banyak kompetitor, sehingga adanya bencana Gunung Agung dapat dijadikan isu untuk mempengaruhi pariwisata Bali.
“Kita sedang menyiapkan kondisi riil gunung agung untuk konsumsi wisatawan agar mereka tahu perkembangan riil seperti apa, yang jelas kita tidak berikan wisatawan untuk naik gunung atu beraktivitas sepanjang 12 km itu,” katanya, Selasa (26/9/2017).
Dia menyayangkan, saat ini banyak berita hoax yang menggambarkan bahwa Gunung Agung sudah meletus lengkap dengan fotonya.
Menurutnya, situasi Gunung Agung masih terkendali, bahkan beberapa destinasi yang ada di Karangasem masih terbuka untuk wisatawan seperti Amed dan Tulamben.
“Banyak berita simpang siur yang mengatakan situasi gawat, kemarin ditunjukkan Gunung agung meledak, padahal gunung mana,” katanya.
Baca Juga
Kata dia, saat ini pariwisata Bali sedang tumbuh dengan baik dengan peningkatan kunjungan wisman sebanyak 4 juta orang dari Januari hingga Agustus 2017. Artinya ada kenaikan 20% dibanding periode sama tahun lalu.
Dia mencurigai isu-isu buruk sengaja dikeluarkan tentang Bali untuk menurunkan tingkat kunjungan wisata di pulau ini.
Seperti misalnya isu daging anjing yang menjadi santapan maupun isu mengenai money changer nakal.
“Kemarin juga muncul money changer nakal yang kasusnya ada pada 2013 namun kembali di blow up ya itu baliknya persaingan lagi,” katanya.
Dia pun meminta masyarakat khususnya wartawan untuk memberikan informasi riil mengenai kondisi Bali agar tidak mempengaruhi pariwisata pulau ini.
“Saya beritahu wartawan Aljazair kalau Gunung Agung belum meletus dan jangan memberitakan hal-hal yang tdiak benar kasian kan keluarga yang ada di karangasem,” sebutnya.