Kabar24.com, JAKARTA —Topan Irma perlahan melemah dan berubah menjadi badai tropis sembari bergerak ke selatan Georgia setelah menyapu Florida bagian utara, sehingga membuat jutaan warga tidak menikmati aliran listrik dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi ke tenda darurat.
Bencana itu juga menyebabkan banjir dengan cakupan yang belum pernah ada sebelumnya di sejumlah negara bagian Amerika Serikat.
Topan yang menghantam kawasan Florida Keys pada Minggu bergerak ke pantai barat daya AS dan mengakibatkan 6,7 juta tidak dapat menikmati aliran listrik serta 200,000 orang tinggal di tenda darurat.
Putusnya aliran listrik diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu, menurut penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih, Tom Bossert sebagaimana dikutip Huffingtonpost, Selasa (12/9/2017).
Sedikitnya sembilan orang tewas di Florida, Georgia dan South Carolina akibat topan tersebut. Para pejabat setempat mengingatkan warga agar tetap berada di jalan-jalan, tenda darurat maupun pos-pos keamanan sampai perintah untuk kembali ke rumah dikeluarkan.
Di kawasan Jacksonville, jalan-jalan kebanjiran, sedangkan serpihan runtuhan bangunan dan kapal memenuhi jalanan. Sedangkan di sejumlah kota lainnya terlihat warga mulai melakukan pembersihan atas puing bangunan yang runtuh.
Baca Juga
Topan yang mencapai puncaknya pada Kategpri 5 mencatat kecepatan angin 290 km per jam sekaligus tercatat sebagai salah satu topan terbesar dalam abad ini.