Bisnis.com, JAKARTA--Sepeda nampaknya menjadi kata khas yang mewarnai hampir setiap kegiatan Presiden Joko Widodo, yang lebih populer dengan sapaan Presiden Jokowi, saat bertemu masyarakat Indonesia.
Dalam setiap kunjungan kerjanya di tanah air, Presiden Joko Widodo sering membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat.
Berdasarkan keterangan resmi Sekretariat Presiden, kebiasaan Presiden membagikan sepeda ini juga menyedot perhatian masyarakat Indonesia yang berada di Singapura.
Dalam Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara yang dihelat di KBRI Singapura, Rabu (7/9/2017) malam dan dihadiri sekira 1.600 orang, tidak sedikit warga yang berteriak, "Sepedanya Pak, sepeda Pak."
Oleh karena itu, saat memanggil warga Indonesia yang memenuhi halaman tengah KBRI, hampir semuanya ingin dipanggil ke atas panggung.
Zaki dari Banyuwangi misalnya, ia berhasil menjawab 6 provinsi, yakni Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Papua.
Baca Juga
Setelah bersalaman, ia pun menanyakan,"Dikasih sepeda enggak?"
Presiden hanya mempersilakan Zaki kembali ke tempatnya.
"Sepedanya Pak," ucap Zaki.
Presiden pun hanya tersenyum.
Saat Zaki menuruni tangga panggung, Presiden pun berkata,"Ambil sepedanya."
Tampak Zaki kegirangan dan mencoba sepedanya.
Sementara itu, Juniarti dari Brebes berhasil menjawab enam suku yang ada di Indonesia, yaitu suku Jawa, suku Sunda, suku Batak, suku Madura, suku Dayak dan suku Bugis.
"Sepedanya dikirim ke Brebes ya Pak," ucap Juniarti.
Seorang mahasiswa yang tengah belajar di salah satu perguruan tinggi di Singapura jurusan pemasaran, Gilang, juga berhasil membawa sepeda setelah mengucapkan Pancasila.
Sebelum meninggalkan panggung, Gilang meminta izin kepada Presiden untuk berbicara.
Ia berpesan agar semua pelajar dan mahasiswa Indonesia di Singapura kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya.
"Buat ngebantuin Pak Jokowi, saya pengen kita semua yang bangun sama-sama Indonesia" ucapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya.