Kabar24.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu kembali menekankan janjinya untuk membuat Meksiko membayar pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, beberapa hari setelah mengancam akan “menutup” pemerintahan.
Pada akun Twittternya, Trump mengatakan AS mungkin harus mengakhiri Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement/NAFTA) dan kembali mengutarakan janjinyua untuk membangun dinding perbatasan dengan Meksiko.
"Karena Meksiko menjadi salah satu negara dengan kejahatan tertinggi di dunia, kita harus membangun dinding tersebut," kicau Trump dalam akun Twitternya, menambahkan bahwa, Meksiko akan membayarnya melalui penggantian atau cara lainnya.
Meski tidak menjelaskan bagaimana Meksiko akan menanggung biaya, Gedung Putih sebelumnya telah menyarankan bahwa satu kemungkinan adalah menerapkan 20% pajak impor dari Meksiko.
Di lain pihak, Kementerian Luar Negeri Meksiko mengeluarkan siaran pers menanggapi tuntutan dari Trump tersebut.
With Mexico being one of the highest crime Nations in the world, we must have THE WALL. Mexico will pay for it through reimbursement/other.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 27, 2017
"Seperti sikap pemerintah Meksiko sebelumnya, negara kita tidak akan membayar dengan cara apapun atau dalam keadaan apapun untuk tembok atau penghalang fisik yang dibangun di wilayah AS di sepanjang perbatasan Meksiko. Sikap ini bukan bagian dari strategi negosiasi Meksiko, tapi sebuah prinsip kedaulatan nasional dan martabat," ungkap siaran pers tersebut, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Siaran tersebut juga mengatakan bahwa kekerasan dan perdagangan narkoba dan senjata adalah tanggung jawab bersama. Selain itu, pihak Meksiko juga menyatakan keprihatinan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh Badai Harvey di Texas, AS dan menawarkan bantuan dari pemerintah Meksiko
Di Kongres, Trump telah mengajukan anggaran sebesar US$1,6 miliar untuk memulai pembangunan dinding perbatasan, namun tidak semua anggota Kongres menyetujuinya dengan alasan masih ada prioritas lain seperti membayar pemotongan pajak.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Dalam Negeri, Tom Bossert mengatakan pada program "This Week" ABC News, Minggu (27/8) bahwa dia yakin Kongres akan memenuhi permintaan anggaran Trump.
We are in the NAFTA (worst trade deal ever made) renegotiation process with Mexico & Canada.Both being very difficult,may have to terminate?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 27, 2017
Mengenai NAFTA, Trump juga mengatakan di Twitter bahwa Meksiko dan Kanada pembicaraan untuk menegosiasikan kembali NAFTA dengan Meksiko dan Kanada sangat sulu, dan menyebutnya sebgai kesepakatan perdagangan terburuk yang pernah dibuat. Ia juga mengatakan mengatakan bahwa AS mungkin harus segera keluar dari kesepakatan tersebut.
Di lain pihak, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyatakan bahwa negaranya tidak akan menegosiasikan NAFTA atau aspek lain dari hubungan bilateral "melalui jaringan sosial atau media."
Menteri luar negeri Meksiko, Luis Videgaray mengatakan bahwa perundingan NAFTA berlanjut dan jika Trump benar-benar ingin keluar dari perjanjian tersebut, dia pasti sudah melakukannya.
Babak perundingan berikutnya dijadwalkan pada 1-5 September di Meksiko. AS, Meksiko, dan Kanada mengakhiri babak pertama perundingan dengan sebuah pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi dengan segera.