Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Asian Agri Kucurkan Rp500 Juta untuk Desa Bebas Api

Asian Agri memberikan insentif dengan total nilai Rp500 juta kepada lima desa di sekitar wilayah kerjanya yang terbebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Lili Sunardi
Lili Sunardi - Bisnis.com 22 Agustus 2017  |  14:39 WIB
Asian Agri Kucurkan Rp500 Juta untuk Desa Bebas Api

Bisnis.com, PELALAWAN-Asian Agri memberikan insentif dengan total nilai Rp500 juta kepada lima desa di sekitar wilayah kerjanya yang terbebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Zulbahri, Manager Sustainability Asian Agri, mengatakan insentif yang diberikan perusahaan kepada desa bebas api merupakan salah satu bentuk upaya mencegah karhutla. Tahun ini ada lima desa yang menerima insentif dalam bentuk program kerja dengan nilai masing-masing Rp100 juta.

“Kami sadar upaya pencegahan karhutla harus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kami belajar dari RAPP [Riau Andalan Pulp and Paper] untuk melaksanakan program desa bebas api ini,” katanya di Pelalawan, Selasa (22/8/2017).

Dia menuturkan, melalui program desa bebas api, Asian Agri terus melakukan pendampingan kepada desa yang berada di wilayah operasionalnya. Jika berhasil terbebas dari karhutla, maka perusahaan memberikan insentif tersebut.

Menurutnya, tahun ini akan ada tujuh desa tambahan yang ikut ke dalam program desa bebas api. Dengan begitu, jumlah desa yang telah bergabung dalam program tersebut mencapai 16 desa di Riau dan Jambi.

Montty Giriana, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan pelaku usaha harus terus mendorong keikutsertaan desa dalam program tersebut.

“Kontribusi desa untuk ikut serta dalam mencegah karhutla harus terus didorong. Upaya menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak untuk mewariskan lingkungan yang sehat,” ujarnya.

Jim Gafur, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, mengatakan daerah tetap harus mewaspadai potensi karhutla. Pasalnya pihaknya menemukan beberapa anomali keberadaan hot spot dalam beberapa waktu belakangan.

“Sudah sepekan Riau ini tidak ada hot spot, tetapi dua hari terakhir muncul hot spot dalam jumlah banyak. Ini harus terus dicek, untuk mencegah karhutla,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

asian agri Karhutla
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top