Kabar24.com, JAKARTA-Hari raya Iduladha kali ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi umat melalui pemberdayaan peternak di desa sehingga kesejahteraannya akan terus meningkat.
Direktur Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Mohd. Nasir Tajang, mengatakan para peternak di desa sebenarnya menjadi tulang punggung bagi sektor peternakan Indonesia.
“Namun, hingga saat ini mereka masih terkungkung pada permasalahan klasik sehingga belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya dalam diskusi bertema Kemerdekaan dan nasib peternak desa, di Jakarta, Rabu (16/82017) .
Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan terjadi ketika masyarakat muslim membutuhkan banyak hewan kurban, para peternak desa kalah bersaing dengan pemain-pemain besar, tengkulak atau pemborong ternak dari kota-kota.
Untuk itu, lanjutnya, kini saatnya para peternak di desa harus didukung dan dibantu melalui program Baznas yang mengajak masyarakat kota agar melaksanakan Kurban berdayakan desa.
“Program Kurban berdayakan desa itu adalah membelanjakan hewan kurban di desa, kemudian memotong dan membagikannya kepada warga desa,” ujarnya
Baca Juga
Sementara itu Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Muladno, dalam forum yang sama, mengatakan dengan melakukan penyembelihan kurban di desa, berarti telah berkontribusi terhadap upaya peningkatan perekonomian desa yang pergerakannya tidak secepat di kota.
“Kita dukung Baznas yang saat ini tengah mengembangkan peternakan tradisional di berbagai daerah melalui Program Zakat Community Development (ZCD) mulai dari Sumatera hingga Papua,” katanya.
Ketua Kelompok Tani Ternak Alif, Desa Bringinsari, Kendal Jawa Tengah, Bukhori, mengatakan melalui kelompok yang dipimpinya para peternak desa dikumpulkan, dibantu permodalan dan pendampingan untuk beternak domba dengan kualitas baik.
“Sekitar setahun memulai, kini peternakan kelompok Alief dengan kapasitas produksi 400 ekor, siap memasok kebutuhan hewan kurban hingga ke luar kota,” ujarnya dalam forum diskusi tersebut.
Dia menjelaskan pemberdayaan kelompok ternak dengan menggunakan dana zakat dari para muzaki Baznas itu bercita-cita menembus puncak hilir pemasaran hewan, dengan membuka akses pemasaran tanpa melewati tengkulak.