Kabar24.com, JAKARTA - Wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Jakarta, masih menghangat setelah sebelumnya pemerintah pusat mengeluarkan pernyataan resmi tentang studi pemindahan ibu kota sedang berproses saat ini.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) angkat suara mengenai wacana pemindahan ibu kota negara tersebut. Di hadapan hadirin undangan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 di Makassar, Kamis (10/8/2017), SYL menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pemilihan Kota Makassar sebagai tuan rumah peringatan Hakteknas pertama yang digekar di luar Pulau Jawa.
Sejak pertama kali digelar pada 10 Agustus 1995 di Bandung, yang ditandai dengan penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca, peringatan Hakteknas selalu digelar di Pulau Jawa.
"Atas nama 9 juta penduduk Sulsel, saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaannya menunjuk Makassar menjadi tuan rumah. Kota ini tidak hanya rumah bagi penduduk Sulsel, tetapi rumah bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga rasanya wajar jika Makassar menjadi ibu kota negara, kami siap," katanya.
Mendengar pernyataan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Presiden ke-3 BJ Habibie, yang keduanya adalah putra daerah Sulsel, didampingi oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menristekdikti Mohamad Nasir, tampak tersenyum lebar.
SYL menjelaskan Sulsel dan Makassar sebagai ibu kota provinsi selama ini telah dikenal sebagai pusat pertumbuhan pembangunan di kawasan timur Indonesia, dimana kawasan ini memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah mulai dari tembaga, emas, nikel, minyak dan gas, komoditas pertanian dan beberapa komoditas strategis lainnya.
Dengan bangga, SYL mempromosikan 24 kabupaten/kota se-Sulsel telah memulai era baru dalam penerapan teknologi pertanian dengan menanam dan panen serentak varietas unggul padi "Sidenuk (BATAN) dengan teknologi IPAT-BO.
Dia menyebutkan penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah peringatan Hakteknas ke-22 ini merupakan tonggak sejarah baru, yang mana untuk pertama kalinya digelar di luar kota Jawa.
"Dengan penyelenggaraan Hakteknas ini, Sulsel siap untuk menjadi pilar utama kemaritiman Indonesia," tuturnya.