Kabar24.com, SURABAYA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Provinsi Jawa Timur akan merampungkan proses konversi 5.000 rumah tangga dari subsidi jaringan pipa gas di Surabaya untuk memenuhi target penambahan pelanggan hingga 10.000 rumah tangga pada tahun ini.
Proses konversi 5.000 pelanggan tersebut dilakukan di Kota Surabaya dan merupakan sisa dari anggaran subsidi 24.000 rumah tangga yang dikucurkan pemerintah pusat pada 2016. Selain itu, PGN Jatim juga akan segera mengalirkan gas ke sedikitnya 5.000 pelanggan rumah tangga baru di Mojokerto.
Akumulasi dari penambahan pelanggan Surabaya dan Mojokerto tersebut diharapkan dapat memenuhi target sebesar 10.000 pelanggan baru sepanjang 2017 atau mencapai total 43.000 rumah tangga yang dikelola PGN Jawa Timur.
Sales Area Head PGN Jatim Misbachul Munir menyampaikan lembaga tersebut terus beriupaya menyosialisasikan pemanfaatan pipa jaringan gas PGN karena harganya yang lebih efisien dan pengoperasian yang lebih mudah.
“Untuk gas dari PGN itu harganya Rp2.995 per meter kubik, sedangkan kalau menggunakan LPG, harganya bisa empat kali lipat. Untuk pengeluaran per bulan, gas dari PGN hanya membutuhkan sekitar Rp50.000,” jelas Misbachul di Surabaya, Senin (31/7).
Adapun, saat ini PGN Jawa Timur telah memiliki 33.396 pelanggan rumah tangga, 209 pelanggan komersial dan usaha kecil, dan 465 pelanggan dari sektor industri dan pembangkit listrik. Sektor makanan dan minuman (mamin) merupakan pengguna terbesar dari kelompok industri yaitu mencapai 25%.
Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono menyampaikan pemerintah perlu memacu pemanfaatan gas PGN untuk dua alasan utama yaitu harganya yang lebih terjangkau dibandingkan LPG, dan keamanan yang lebih terjamin.
“Gas PGN untuk rumah tangga ini tekanannya kecil, hanya 0,003 bar, sedangkan tekanan gas LPG itu 4 - 5 bar. Kementerian terkait bertugas mendorong penetrasi gas PGN karena sudah efisien, dia juga lebih aman,” ucap Bambang.