Kabar24.com, JAKARTA—Generasi Muda Partai Golkar memperkuat konsolidasi di internal partai baik pusat dan daerah untuk mendorong musyawarah nasional luar biasa.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, hal itu dilakukan agar Ketua Umum Golkar Setya Novanto segera turun dan diganti kader yang lebih bersih pasca menjadi tersangka KPK.
Dia mengakui, pada rapat pleno yang digelar Golkar dua pekan lalu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai beralambang beringin itu tetap mendukung Stya Novanto sebagai ketua umum meski terbelit masalah hukum.
Kendati demikian, menurutnya hal tersebut merupakan formalitas organisasi. Dia menyebut banyak tokoh Golkar di pusat dan daerah ingin Setya Novanto segera mundur. Di tataran pusat sendiri, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dengan Dewan Kehormatan Partai Golkar seperti Jusuf Kalla, B. J. Habiebie, dan Akbar Tandjung.
“Dalam waktu dekat kami akan road show ke tokoh di daerah dan akan ketemu dengan beberapa individu di dewan pembina, dewan pakar, dan dewan kehormatan pandangan mereka tidak sama dengan formal organisasi,” katanya, Senin (31/7).
Pihaknya pun tengah memetakan politisi Golkar di parlemen. Konsolidasi ini menurutnya bertujuan untuk menyamakan suara agar musyawarah nasional luar biasa dapat digelar untuk menunjuk ketua umum yang baru.
Baca Juga
Hal itu harus dilakukan, lanjut dia, agar elektabilitas partai tidak merosot karena kasus yang menimpa Setya Novanto . Sebabnya, anggapan masyarakat terkait kasus korupsi KTP berbasis elektronik selalu melekat pada Setya Novanto dan Partai Golkar.
“Ini proses penyadaran kader taruhannya Golkar tidak dapat kepercayaan publik apa lagi ada event pilkada serentak 2018 dan pilpres serta pileg serentak 2019 setelah UU Pemilu disahkan. Kami sejak awal mengatakan penyelesaian terbaik demi penyelamatan partai adalah Munaslub, intinya harus ada ketua umum yang baru memimpin konsolidasi menghadapi event politik,” tuturnya.