Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOLKAR: Dukungan Kepada Jokowi Sudah Final

Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan dukungan pihaknya untuk pemilu presiden 2019 sudah final kepada Jokowi
(Dari kiri) Perwakilan partai koalisi pemerintah Agus Gumiwang (Golkar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (PDIP), Melchias Mekeng (Golkar), Jhonny G Plate (Nasdem), Reni Marlinawati (PPP), Robert Kardinal (Golkar), Amir Uskara (PPP) berbincang saat tiba untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari
(Dari kiri) Perwakilan partai koalisi pemerintah Agus Gumiwang (Golkar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (PDIP), Melchias Mekeng (Golkar), Jhonny G Plate (Nasdem), Reni Marlinawati (PPP), Robert Kardinal (Golkar), Amir Uskara (PPP) berbincang saat tiba untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan dukungan pihaknya untuk Pemilu Presiden 2019 sudah final kepada Jokowi.

Dukungan itu menurutnya adalah keputusan Rapimnas yang mengikat dan satu tingkat di bawah Munas.

Dia menilai, dengan dukungan Golkar, PPP dan Partai Nasdem saja yang saat ini ada di koalisi pemerintah, Jokowi sudah bisa mencalonkan diri sebagai presiden jika mengacu pada UU Pemilu 2017. Sebabnya, ketiga partai itu memiliki 29% lebih suara di parlemen.

“Proses masih panjang untuk menentukan dukungan terhadap Capres masih dinamis. Penunjukkan Jokowi itu atas usulan daerah untuk Wapres memang belum dibicarakan tapi biasanya wakil diserahkan kepada presiden karena harus satu visi membangun negara ke depan,” ujarnya, Minggu (30/7).

Dia pun mengingatkan agar dukungan tersebut selalu mendapat respon positif dari Jokowi. Menurutnya, hubungan dalam politik bersifat mutualisme. Dia mengakui, elektabilitas Golkar yang sempat turun pasca pecah dalam dua kubu terkatrol kembali setelah berkoalisi dengan pemerintah.

Di sisi lain, dia pun mengklaim pemerintah bisa menjalankan programnya karena Golkar keluar dari koalisi oposisi. “Kalau Golkar masih di koalisi Merah Putih belum tentu program pemerintah bisa jalan. Akan terus digoncang di parlemen,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper