Kabar24.com, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan delapan proyek strategis dari pemerintah pusat ke daerah setempat dapat membuat pertumbuhan dan daya saing Lampung meningkat.
"Awalnya, banyak program stragegis tidak masuk ke Lampung. Tapi kami terus berusaha melobi pusat, dan Alhamdulillah kini ada delapan program strategiS pemerintah pusat di Lampung," kata Gubernur Ridho pada halal bihalal masyarakat Lampung di Anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, dalam rilis yang diterima di Bandar Lampung pada Minggu (23/7/2017).
Menurut dia, delapan proyek pusat itu memerlukan energi muda agar selesai tepat waktu. "Lebih dari separuh bupati dan wakil bupati di Lampung adalah generasi muda. Ini mencerminkan generasi muda Lampung lebih siap dalam segala hal dibandingkan dengan provinsi lain," kata Ridho.
Proyek strategis pusat yang ada di Lampung antara lain Jalan Tol Trans Sumatera, Bandara Radin Inten II, dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni, kereta api commuter Branti-Tanjungkarang, pemintasan jalur kereta api Rejosari-Tarahan, pembangunan stasiun KA Branti, dan pemindahan tiga badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan ke Lampung.
Selain itu, perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, Pekon Serai, Pesisir Barat menjadi 1.600 meter pada 2018, sehingga dapat didarati pesawat komersial sekelas Wings Air.
"Sebagian proyek pusat ini untuk menjadikan Bandarlampung menjadi kota metropolitan dan konektivitas Lampung makin tinggi baik lewat darat, laut, maupun udara," kata Ridho.
Kedelapan proyek strategis itu, lanjutnya, juga menunjang tiga program prioritas Lampung di bidang pertanian, industri, dan pariwisata. Itu sebabnya, kata Gubenur, Pemprov Lampung bersama PT Nestle Indonesia mencantumkan logo `Lampung The Treasure of Sumatera` di setiap kemasan kopi Nestle.
"Ini perpaduan pertanian, industri, dan pariwisata. Semua harus tahu bahwa kopi itu berasal dari para petani Lampung," kata Ridho.
Semakin lancarnya konetivitas menuju Lampung, ikut membangkitkan sektor perhotelan dan industri kreatif. Lampung kini menjadi salah satu destinasi MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).
"Sudah lama tak ada kegiatan berskala nasional di Lampung. Tapi Alhamdulillah pada 7-15 Juli lalu, Lampung menjadi tuan rumah Hari Keluarga Nasional ke-24 yang dihadiri lebih dari 12.000 peserta dari 34 provinsi. Ini membawa berkah bagi masyarakat Lampung," kata Ridho.
Kepada para perantau asal Lampung di Jakarta dan sekitarnya, Gubernur Ridho berharap untuk tiada henti memberi sumbang saran dan masukan untuk peningkatan pertumbuhan Lampung yang pada 2016 mencapai 5,15 persen dan peringkat 14 daya saing nasional dari sebelumnya 25.
"Saya yakin para perantau memiliki banyak pengalaman dan jaringan untuk dibawa ke Lampung," tambahnya.