Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dailami Firdaus meminta pemerintah segera mengambil langkah yang cepat untuk mengantisipasi krisis di Timur Tengah akibat memanasnya hubungan Qatar dan beberapa negara di kawasan teluk lainnya.
Senator ini mengaku terkejut dengan peristiwa pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar oleh beberapa negara Timur Tengah yaitu Saudi Arabia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain karena banyak warga Indonesia yang bekerja dan bermukim di Qatar.
"Sekitar 40.000 warga Indonesia di Qatar, sudah seharusnya negara memberikan perlindungan yang diperlukan kepada mereka," tegas senator dari DKI Jakarta ini, Kamis (8/6/2017).
Dia juga menyoroti dampak krisis Qatar ini pada sektor perjalanan umrah. "Harus segera pula diantisipasi perjalanan umrah ke Tanah Suci yang menggunakan penerbangan Qatar Airways maupun penerbangan melalui Bandara Internasional Doha."
Praktis setelah pemutusan hubungan diplomatik ini, maskapai penerbangan dari Qatar atau wilayah Qatar tidak bisa melewati wilayah udara Saudi Arabia, Emirat Arab maupun Bahrain. Jadi hanya ada satu akses menuju ke dan dari Qatar yaitu dari jalur utara melalui Iran dan Iraq.
"Saya menyerukan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengkoordinasikan langkah-langkah terpadu perlindungan warga Indonesia maupun dampak krisis lainnya bersama departemen atau lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat," lanjutnya.
Dia berharap situasi ini dapat diselesaikan melalui dialog dalam semangat persaudaraan dan saling menghormati berbagai pihak, karena krisis diplomatik yang berlarut-larut tidak hanya mengganggu stabilitas wilayah Timur Tengah, tetapi juga kepentingan nasional Indonesia berupa keamanan warga, perjalanan umroh maupun perdagangan di wilayah Teluk Persia dan Timur Tengah pada umumnya.