Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mengatakan, negara tersebut dan sekutunya akan terus memerangi militan ekstrimis dan tidak akan merasa takut atas serangan kelompok IS di negara-negara barat.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, negaranya harus bisa lebih kuat dalam mencegah para militan pasca serangan dengan sebuah Van yang memasuki jalur pejalan kaki serta tusukan hingga menewaskan tujuh orang.
IS kehilangan daerah krkuasaannya di Suriah dan Irak dalam sebuah serangan koalisi yang didukung oleh Amerika
Seorang warga Perancis dan Kanada menjadi korban tewas. Sedikitnya 48 orang terluka dalam serangan tersebut termasuk seorang warga Australia.
"Kami bersatu, seperti yg saya katakan, dalam menangani, bahkan memerangi musuh yang berpikir bahwa dengan menyakiti kami, mereka bisa membuat kami takut. Kami tidak takut," kata Mattis seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/6/2017).
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Malcilm Turnbull mengatakan krmungkinan akan ada berbagai serangan serupa di seluruh penjuru dunia, dan hal ini merupakan masalah yang harus ditangani oleh komunitas global dengan penuh kewaspadaan, tekun dan tetap bersikap menentang.
Baca Juga
"Para kriminal ini, para teroris, adalah pengecut. Tidak ada sedikitpun nilai kepahlawanan dalam aksi mereka. Ini adalah sebuah tindak korupsi, sebuah penyakit dalam nilai ke-Islaman. Ini adalah fenomena global yang harus ditangani secara global," katanya.
Tiga orang pelaku penyerangan di London pada Sabtu lalu ditembak mati oleh polisi. Serangan ini merupakan yang ketiga kalinya di Inggris dalam tiga bulan terakhir.