Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 60% dari 400 responden belum mengetahui bahwa Pemilu Presiden serta Pemilu Legislatif akan dilakukan pada waktu yang sama pada 2019.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini saat mengumumkan hasil survei Perludem dan Polling Center terkait dengan respon publik terhadap desain RUU Pemilu.
"Survei ini mengambil sampel responden dari seluruh Indonesia, namun sampel terbanyak ada di Pulau Jawa yaitu sebanyak 58%," ujar Titi melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu (19/3/2017).
Survei dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tatap muka dan melalui telepon, yang dilakukan kepada 400 responden yang memilik hak untuk memilih.
Sebanyak 96,8% dari para responden dikatakan oleh Titi bukanlah anggota dari partai politik.
Survei ini, kata Titi, menunjukkan bahwa sebanyak 60% dari 400 responden ternyata belum mengetahui bahwa Pemilu Presiden serta Pemilu Legislatif akan dilakukan pada waktu yang sama pada 2019.
Lebih lanjut Titi mengatakan hasil survei juga menunjukkan bahwa pemilih perempuan dan pemilih muda adalah kelompok yang belum banyak paham bahwa Pilpres dan Pileg akan dilakukan pada waktu yang sama.
"Dari seluruh responden, sebanyak 61% menyatakan tertarik untuk mengetahui RUU Pemilu, sementara sebanyak 23% menyatakan tidak tertarik," kata Titi.
Sementara terkait dengan pilihan partai politik, sebanyak 47% responden mengaku lebih suka memilih kandidat dibandingkan dengan partai politik. Sementara 39% mengaku memilih, baik partai politik maupun kandidat.
Tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengetahui pemahaman dan persepsi publik terhadap desain RUU Pemilu, kata Titi.