Kabar24.com, JAKARTA - Selain menahan dua orang pria diduga terlibat bom Cicendo, Bandung, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk merakit bom.
Barang bukti tersebut terdiri atas sebuah panci, lima buah baterai berkekuatan 9 volt, lima liter pemutih pakaian bermerek Bayclin, 30 liter aseton, 3 botol pembersih lantai, dan H2O2.
"Ini campuran yang digunakan ya, asam nitrat, parafin. Sedangkan triaseton triperoxide 12 kg sudah didisposal dan telah dibuat berita acaranya. Ada termometer dan ada tas ransel," jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar lebih jauh terkait bahan-bahan yang diguunakan pelaku, Selasa (13/3/2017).
Sejumlah barang-barang tersebut diamankan dari kontrakan salah seorang pelaku bernama Agus alias Abu Muslim di Kebun Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Bandung.
Agus diketahui ikut berperan merakit bom yang dikedakkan oleh Yayat di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, seorang perugas Labfor Polri yang tidak disebut namanya menjelaskan bahwa bahan peledak yang ditemukan di keduaman agus berjenis TATP yang merupakan peledak high explosive dan sensitif terhadap gesekan dengan laju rambatan gelombang detonasi (Velocity of Detonation) mencapai 5.300 meter per detik.
Baca Juga
Berdasarkan bahan-bahan yang menjadi komponen bom, pihak labfor menyimpulkan bahwa bom yg digunakan Yayat sama dengan yang ada di kediaman Agus dan dirakit di tempat yang sama pula. Namun, bom yang meledak di Lapangan Pandawa belum sempurna sehingga daya ledaknya tidak terlalu signifikan.
"Kami analisis barang bukti dari Lapangan Pandawa ada kesamaan baterai dan pancinya sama, hanya berbeda rangkaian, detonatornya juga sama. Jadi kami simpulkan bom yang meledak di Pandawa dibuat di Batununggal," katanya.