Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mabes Polri: Anwar Tak Terlibat Rencana Penyerangan Rombongan Raja Salman

Mabes Polri mengkonfirmasi bahwa Anwar, pria yang diamankan oleh Otoritas Malaysia tidak terlibat dalam dugaan perencanaan serangan terhadap anggota Kerajaan Arab Saudi yang berkunjung ke negara tersebut pada 26 Februari lalu.
Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul-Antara-Widodo S. Jusuf
Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul-Antara-Widodo S. Jusuf

Kabar24.com, JAKARTA-- Mabes Polri mengkonfirmasi bahwa Anwar, pria yang diamankan oleh Otoritas Malaysia tidak terlibat dalam dugaan perencanaan serangan terhadap anggota Kerajaan Arab Saudi yang berkunjung ke negara tersebut pada 26 Februari lalu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Malaysia menangkap tujuh orang termasuk satu WNI terkait dugaan rencana penyerangan terhadap rombongan Raja Salman saat berada di Malaysia.

Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan penangkapan Anwar, pria kelahiran Padeglang tersebut, memang terkait dugaan keterlibatannya dengan kelompok teroris ISIS. Namun, hal ini tidak ada hubungannya dengan penangkapan atas sejumlah orang yang diduga merencanakan serangan terhadap rombongan Raja Arab di Malaysia.

"Oh, enggak, enggak [tidak terlibat perencanaan serangan rombongan raja Arab]," sebut Martinus ketika dihubungi Bisnis.com, Selasa (7/3/2017).

Anwar diamankan otoritas Malaysia atas dugaan keterlibatannya dengan anggota ISIS. Jejak komunikasi antara Anwar dan kelompok teroris tersebut terekam dalam percakapan di ponsel dan media sosialnya.

Anwar diamankan pada 21 Februari, sehari sebelum keberangkatannya ke Turki dan seminggu setelah dirinya berada di Malaysia. Anwar rencanaya akan berangkat ke Turki dan menyeberang ke Suriah setelah diiming-imingi sejumlah fasilitas.

Pada 2016, Anwar diketahui pernah berangkat ke Turki dan tinggal di sana selama lima bulan sebelum kembali ke Indonesia.

Sebelumnya, Reuters menulis bahwa dalam waktu berdekatan, antara tanggal 21 dan 26 Februari, Otoritas Malaysia menahan enam warga asing termasuk satu orang WNI, empat warga Yaman, dan satu orang lainnya dari negara Asia Timur. Keenam orang ini diamankan atas dugaan keterlibatan dengan kelompk militan termasuk ISIS.

Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar menyebutkan bahwa keempat orang Yaman diamankan terkait dugaan perencanaan serangan terhadap keluarga kerajaan Arab saudi yang berkunjung ke negara itu pada 26 Februari sebelum bertolak ke Indonesia. Dalam pemberitaan terbaru, keempat orang ini diduga anggota kelompok pemberontak Yaman.

"Empat orang warga Yaman, terlepas dari peran mereka dalam pembuatan dokumen perjalanan palsu dan peredaran obat-obatan... mereka juga berencana menyerang keluarga kerajaan Arab selama kunjungan mereka ke Kuala Lumpur. Jadi, kami menangkap mereka di waktu yang tepat," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/3/2017).

Para warga Yaman tersebut diamankan di dua tempat berbeda yakni Cyberjaya dan Serdang dekat ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper