Kabar24.com, JAKARTA-- Hingga saat ini jumlah pihak yang melapor sebagai korban investasi bodong Pandawa Grup telah mencapai ribuan orang.
Seperti diketahui, sejak dilaporkannya kasus investasi bodong Pandawa Prup oleh ratusan korban ke SPKT Polda Metro Jaya, sebuah posko pengaduan dibuka dan berlokasi di Gedung Krimsus Polda Metro Jaya.
"Krimsus sudah menerima seribu aduan yang jadi korban KSP Pandawa," sebut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol R. P. Argo Yuwono, Jumat (24/2/2017).
Saat ini, polisi pun telah memeriksa sejumlah orang yang mengaku menjadi korban investasi bodong milik mantan tukang bubur bernama Nuryanto.
Penyidik pun telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan dan masih terus bergerak mengusut aliran dana yang mengalir keluar dari usaha ini.
Seperti diketahui, selain mengamankan sang pemilik usaha Nuryanto, polisi juga mengamankan dua orang saudara kandungnya yakni Taryo dan Subadri yang berperan sebagai admin perusahaan, serta Mad Amin seorang leader sekaligus tangan Kanan Nuryanto.
Belakangan, kedua istri Nuryanto C dan N serta mertuanya D juga diamankan polisi atas dugaan membantu Nuryanto menjalankan aksinya serta menerima hasil investasi bodong yang dikonversi dalam bentuk aset.
"Jadi pengurus koperasi ini ada satu keluarga, ada beberapa dari dana ini digunakan untuk membeli kendaraan dan sebidang tanah. Ini bagian dari penyidik untuk menelusuri kembali. Apakah hanya itu saja aset yg dibeli dari uang investor," tambah Argo.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan menyebutkan setelah didata, aset-aset yang didapat dan terbukti dihasilkan dari penipuan investasi bodong akan diserahkan ke pengadilan untuk mendapat ketentuan hukum dan akhirnya didistribusikan kepada para nasabah yang dirugikan.