Kabar24.com, MANADO -- Bank Indonesia memproyeksi pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara bakal memberikan sumbangan terhadap laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,51%. Pembangunan infrastruktur juga bakal berdampak penting terhadap ekspor provinsi Nyiur Melambai itu.
Soekowardojo, Kepala Bank Indonesia Sulawesi Utara, mengatakan berdasarkan simulasi yang dibuat bank sentral, pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus di Bitung menjadi kontributor paling signifikan.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model Computable general equilibrium, sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi dari pembangunan jalan tol yang terkoneksi dengan pelabuhan Bitung bakal menyumbang laju pertumbuhan hingga 0,36% dan kontribusi ekspor 0,96%.
Adapun, pembangunan infrastruktur pelabuhan Bitung bakal berkontribusi 0,34% terhadap laju produk domestik regional bruto (PDRB) dan memberi andil 1,39% terhadap ekspor Sulut.
Sepanjang 2017, pertumbuhan ekonomi Sulut diestimasi mencapai 6%-6,4%, lebih tinggi dari realisasi sepanjang tahun lalu sebesar 6,17%. "Pertumbuhan pada tahun lalu kendati di atas 6%, itu hanya menempati peringkat 5 dari 6 provinsi di Sulawesi," jelas Soekowardojo di Manado, Kamis (23/2).
Dia menjelaskan, pemulihan ekspor dan investasi tahun ini bakal menjadi salah dua dari mesin pertumbuhan ekonomi Sulut. Pada 2016, porsi investasi dan ekspor dalam struktur PDRB Sulut mencapai masing-masing 34,16% dan 14,4%.
