Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

QUICK COUNT PILKADA DKI 2017: Agus Langsung ke Rumah SBY

HASIL QUICK COUNT PILKADA DKI 2017: Agus Langsung ke Rumah SBY
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Cagub DKI Jakarta nomer urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) /Antara-Reno Esnir
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Cagub DKI Jakarta nomer urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) /Antara-Reno Esnir

Kabar24.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyambangi kediaman ayahnya Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu, seusai melakukan pencoblosan.

Agus tiba di kediaman SBY pukul 12.00 WIB, usai melakukan pencoblosan di TPS 06 Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Agus tiba dengan menumpang mobil yang biasa digunakan untuk kampanye dengan didampingi sejumlah tim pemenangannya. Yang bersangkutan langsung masuk ke dalam kediaman SBY tanpa menjelaskan maksud kedatangannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan Agus bersama SBY akan bertolak menuju Kantor DPP Demokrat di Wisma Proklamasi, Jakarta untuk menyaksikan proses hitung cepat (quick count) pilkada.

Pilkada serentak 2017 dilakukan di 101 wilayah di Indonesia. Khusus untuk DKI Jakarta, Pilkada diikuti tiga pasangan calon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan nomor pemilihan satu, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (nomor pemilihan dua), Anies Baswedan-Sandiaga Uno (nomor pemilihan tiga).

PILGUB DKI 2017: Ini Profil Lengkap Pasangan Agus-Sylvi

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama istri, Annisa Pohan memerlihatkan surat suara saat pencoblosan Pilkada DKI Jakarta di TPS 6, Rawa Barat, Jakarta, Rabu (15/2). - Antara/Akbar Nugroho Gumay

Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mulai menyaingi pasangan lainnya dalam pertarungan Pemilihan Gubernur DKI 2017. Padahal, ketika pasangan ini diumumkan, Agus-Sylvi dianggap anak bawang dibanding dua pasangan lain, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Wajar jika pasangan yang diusung koalisi 4 parpol yakni Demokrat, PKB, PPP dan PAN belum mendapat respon yang baik di awal pengumumannya maju dalam Pilgub DKI 2017. Track record anak mantan Presiden Susio Bambang Yudhoyono ini lebih banyak berkecimpug di dunia militer. Sedangkan Sylvi banyak di dunia birokrat.

Agus Harimurti Yudhoyono lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978 adalah anak pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Mempunyai istri bernama Annisa Larasati Pohan dan seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Semasa kecil, Agus sering berpindah tempat seiring penugasan sang Ayah dalam dunia militer. Tercatat, Agus pernah mengenyam pendidikan di Bandung dan Timor Timur selama 2,5 tahun, serta Jakarta, sebelum akhirnya ia lanjutkan di Amerika Serikat pada 1990. Kala itu, Agus mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort Leavenworth.

Agus kemudian masuk ke SMA Taruna Nusantara Magelang, lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Dirinya lalu masuk Akademi Militer Magelang dan lagi-lagi mendapatkan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000.

Tiga gelar di belakang nama lengkapnya didapat usai menjalani pendidikan di tiga universitas ternama, yaitu Nanyang Technological University Singapura (lulus pada 2006), Harvard University Amerika Serikat (lulus 2010), dan Webster University AS (lulus 2015).

Di TNI, Agus tercatat pernah mendapat empat mendali kehormatan, yaitu Dharma Yudha, Shanti Dharma, Wira Siaga, Wira Karya, dan sejumlah penghargan tinggi lainnya. Dia sempat menjadi menjadi komandan operasi khusus di Aceh pada 2002-2003, dan bertugas di satuan khusus TNI yang dikirim ke Lebanon pada 2006-2007.

Jika Agus lebih banyak menghabiskan karirnya di dunia militer, maka Sylviana akrab dengan dunia birokrat, akademisi, dan aktivis organisasi sebelum menjabat Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Wanita kelahiran Jakarta, 11 Oktober 1958 ini sempat melalang buana di sejumlah institusi pemerintah daerah DKI. Dia pernah menjabat Kepala Biro Bina Sosial DKI pada 1999-2001. Karirnya berlanjut saat diangkat menjadi Kepala Dinas Kependudukandan Catatan Sipil (DKCS) DKI, pada 2001-2004.

Tak berhenti, Sylviana pun menduduki kursi Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI pada 2004-2008. Dia pun menjadi Walikota Jakarta Pusat pada 2008-2013, lalu berpindah ke Balai Kota DKI dengan jabatannya saat ini.

PILGUB DKI 2017: Ini Profil Lengkap Pasangan Ahok-Djarot

PDI Perjuangan mengumumkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa dengan nama Ahok menjadi petahana dalam Pilkada DKI kali ini setelah Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia ke-7.

Pria asal Belitung kelahiran 29 Juni 1966 merupakan anak pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama (ayah) dan Buniarti Ningsing (ibu) yang merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Dalam perjalanan karirnya, Ahok yang memang akrab dengan dunia politik pernah menjadi Bupati di Belitung Timur dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.

Ahok mengambil S1 di Universitas Trisakti dengan Jurusan Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Mineral. Pada tahun 1989 ia mendapatkan gelar Insinyur Geologinya.

Pada tahun 2004, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) dan diamanahkan sebagai ketua DPC PIB Kabupaten Belitung. Ahok terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung saat pemilu tahun 2004. Satu tahun setelah itu, Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur setelah mendapatkan 37% lebih suara rakyat.
Pada masa pemerintahannya, Ahok membebaskan biaya kesehatan seluruh warga tanpa kecuali. Hanya saja, pada tanggal 22 Desember 2006, Ahok mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada Khairul Effendi yang merupakan wakilnya pada saat itu.

Ahok kemudian mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung pada tahun 2007 dan pada saat itu dia mendapatkan dukungan dari Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI Ke-4). Namun ia kalah bersaing dengan lawannya, Eko Maulana Ali. Tahun itu juga, Ahok mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi.

Di Pilkada DKI 2017, Ahok menggandeng Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya.

Pria kelahiran 30 Oktober 1955 di Gorontalo, pernah dilantik untuk menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur dari tahun 1999 hingga tahun 2000. Profesi Djarot sebelum terjun dalam dunia politik adalah seorang dosen dan Guru Besar di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Ia juga merangkap sebagai Pembantu Rektor I di universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999.

Djarot merupakan lulusan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Ia kemudian mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga ia memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.

Djarot pernah menjabat sebagai Walikota Blitar dalam 2 periode, dengan masa jabatan dari tahun 2000 hingga 2010. Sebagai seorang pimpinan di kota Blitar, dia sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya mall bertingkat-tingkat dan gedung-gedung pencakar langit. Dia lebih suka pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.

Dengan konsep matang yang telah ia rencanakan, dia berhasil menata sekitar 1000 pedagang kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun menjadi tertata rapi. Rencana yang ia terapkan itu pun berhasil mendongkrak perekonomian di Blitar, tanpa adanya mall dan supermarket layaknya di kota-kota besar.

Atas kontribusi positif yang telah ia buat sebagai seorang walikota, dia mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Djarot juga mendapatkan Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura dalam 3 tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2006, 2007, dan 2008.

PILGUB DKI 2017: Ini Profil Lengkap Pasangan Anies-Sandiaga Uno

Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih Sandiaga Uno dan Anies Baswedan sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Prabowo Subianto, yang mengumumkan pencalonan ini.

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 7 Mei 1969. Anies berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Di usianya yang ke-36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University telah disandangnya, demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya.

Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut Anies sebagai salah satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009.

Bahkan pada 2010 lalu, Anies Baswedan berhasil memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari ’20 Pemimpin Masa Depan Dunia’, lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai ‘500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia’.

Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra.

Anies diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo, namun dirinya kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Sandiaga Uno yang menjadi wakil Anies lebih banyak dikenal sebagai pengusaha muda sukses. Lahir di Rumbai, 28 Juni 1969, Sandiaga mantab menatap kerasnya persaingan menuju kursi DKI 1 dan 2.

Sebagai seorang pengusaha, kekayaan Sandiaga Uno disebut-sebut mencapai USD 245 juta. Bahkan Penyandang gelar MBA dari The George Washington University itu tercatat sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia versi Globe Asia.

Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan yaitu PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK.

Pada bulan Mei 2011 lalu, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines.

Pada 16 April 2015, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, 10 Juni 2015, ia resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpinan oleh Prabowo Subianto. Posisinya di Saratoga digantikan oleh Michael Soeryadjaya, anak dari Edwin Soeryadjaya dan cucu dari pendiri Astra International William Soeryadjaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper