Kabar24.com, JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat islam untuk tidak terjebak dalam fenomena klaim kebenaran (truth claim) yang belakangan meningkat intensitasnya. Menurutnya, truth-claim dapat menutup pintu pada keterbukaan dan kebhinekaan.
"Padahal, tidak ada seorang pun yang dapat menembus pemahaman agama secara sempurna karena keterbatasan akal manusia," tulis keterangan remsi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (11/2/2017)
Lukman menilai sangat logis kalau manusia berbeda-beda dalam agama. Sebab, kebenaran tafsir atas wahyu adalah relatif. Para mufassir adalah culturalbroker yang menjembatani yang tidak terbatas' dengan 'yang terbatas'.
Dia menegaskan Indonesia adalah bangsa yang bukan saja diberkahi kesuburan tanah dan penduduknya, tetapi juga diberkahi kesuburan agama dan keyakinan. Selama ribuan tahun, Nusantara sudah terbiasa dengan kehidupan beraneka agama yang saling harmoni.
"Maka, tidak heran jika kearifan-kearifan lokal yang sangat luhur, berakar dari nilai-nilai agama," tambahnya.
Walaupun demikian,Lukman mengatakan, Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan juga negara sekuler. Agama di Indonesia menempati posisi penting sehingga memperoleh ruang tumbuh seluas-luasnya.
Menteri Agama Soroti Fenomena Klaim Kebenaran
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat islam untuk tidak terjebak dalam fenomena klaim kebenaran (truth claim) yang belakangan meningkat intensitasnya. Menurutnya, truth-claim dapat menutup pintu pada keterbukaan dan kebhinekaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Thomas Mola
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
49 menit yang lalu
Rekor Rp85,5 Triliun, Berikut 10 BUMN Penyumbang Dividen Terbesar
4 jam yang lalu