Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Ajakan Mentan Kepada Media Untuk Bangun Semangat Positif Masyarakat

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan kepada Pranata Kehumasan dan mengajak media untuk membangun semangat positif di masyarakat lewat pemberitaan yang edukatif.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Antara
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Antara

Bisnis.com, BOGOR -  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan kepada Pranata Kehumasan dan mengajak media untuk membangun semangat positif di masyarakat lewat pemberitaan yang edukatif.

"Ada banyak berita menarik di Kementerian Pertanian, tetapi tidak pernah diberitakan. Berita cabai naik lebih seksi dari pada berita membangun negeri," kata Amran dalam Workshop Komunikasi Publik, Kementerian Pertanian di Bogor, Selasa (31/1/2017).

Amran mengatakan, ada banyak berita di Kementerian Pertanian yang tidak pernah diberitakan oleh media yang dapat membangun semangat positif di masyarakat.

Sesuai arahan Presiden usai rapat kabinet pertama, menteri tidak cukup hanya kerja, tetapi juga harus diberitakan. Dan Kementerian Pertanian salah satu yang kurang optimal pemberitaannya.

"Presiden sampai gemas, dan menyampaikan kepada saya, ada banyak berita yang dapat disiarkan dari kementerian pertanian ini," kata Amran.

Ia memaparkan Kementerian Pertanian telah melakukan langkah-langkah besar dalam memperbaiki sistem birokrasi dan membangun semangat positif, namun jarang disiarkan oleh media.

Beberapa informasi tersebut, lanjut Amran, di antaranya, keberadaan Sagtas KPK yang berkantor di Kementerian Pertanian.

"Belum pernah ada selama ini, ada Satgas KPK di kementerian, baru ada di Kejaksaan dan Kepolisian," katanya.

Keberadaan Satgas KPK ini, lanjutnya, membantu pengawasan di Kementerian Pertanian, sehingga tidak ada aparat yang berani coba-coba bermain dengan uang rakyat dan persoalan pangan.

Selanjutnya, Kementerian Pertanian membangun sistem dalam menempatkan pejabat-pejabat melalui lelang jabatan yang melibatkan tenaga ahli dalam melakukan seleksi.

"Lelang jabatan ini, menteri pertanian tidak pernah terlibat dalam seleksi. Tinggal terima siapa yang lolos seleksi," katanya.

Kementerian Pertanian, lanjut Amran, juga telah melakukan mutasi dan rotasi kepada 613 pegawai. Melakukan perubahan regulasi, dengan membongkar sistem yang ada, seperti pelelangan, tidak lagi menunggu tender.

Mutasi juga dilakukan kepada pejabat yang tidak serius bekerja, mencoba bermain dengan data. Mutasi terjauh dikirim ke Papua, sampai pegawai tersebut mengaku mundur.

"Ada yang mengkritik menteri jarang ada di kantor. Ini cara berfikir angkatan 63. Di era teknologi saat ini, kantor kita itu ada di lapangan," kata Amran.

Ia mengevaluasi sejumlah pemberitaan kementerian pertanian yang banyak beredar, soal harga cabai, daging sapi, dan antrax. Seperti informasi tersebut langsung disikapi dan menurunkan Dirjen untuk melakukan pengecekan di lapangan serta melakukan pencegahan.

"Ada yang lapor kantong sapi kosong, selama tiga minggu jadi viral di media. Tapi begitu terisi, tidak pernah diberitakan. Katanya 'bad news is good news'," kata Amran.

Demikian pula dalam sapu bersih pungli, lanjut Amran, sepanjang 2016 sebanyak 146 orang terlibat pungli, bahkan ada yang tertangkap tangan saat pengurusan surat yang dilakukan oleh menteri.

"Tiga orang itu langsung dimutasi ke Papua," katanya.

Persoalan wilayah Perbatasan juga menjadi perhatian dengan membangun lumbung pangan. Contoh di Kepulauan Riau yang jaraknya dekat dari Singapura, akan menjadi pemasok pangan untuk negeri singa putih.

"Singapura yang besarnya dibawah Kepri, berpenduduk 5 juta jiwa, pasokan pangan dikirim dari Vietnam dan India. Padahal Kepri jaraknya sangat dekat, anehnya beras Singapura masuk ke Kepri, ini dari mana asalnya," kata Amran.

Ia menambahkan, lumbung pangan perbatasan mulai di bangun di sejumlah daerah, selain Kepri juga di Etikong di Kalimantan yang akan menyuplai untuk Malaysia, lalu wilayah Indonesia Timur untuk memasok Timor Leste dan Papua Nugini maupun Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper