Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Tidak Perlu Panik Sikapi Kebijakan Trump

Pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana mengingatkan Indonesia tidak perlu panik menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dianggap mendiskreditkan muslim. Kebijakan tersebut adalah pelarangan warga tujuh negara mayoritas muslim ke AS.
Senator AS Elizabeth Warren berbicara di tengah kerumunan massa yang berkumpul di Copley Square di Boston, Massachusetts, untuk memprotes pelarangan masuk terhadap Muslim (Muslin ban) yang menjadi kebijakan Presiden Donald Trump./Reuters-Brian Snyder
Senator AS Elizabeth Warren berbicara di tengah kerumunan massa yang berkumpul di Copley Square di Boston, Massachusetts, untuk memprotes pelarangan masuk terhadap Muslim (Muslin ban) yang menjadi kebijakan Presiden Donald Trump./Reuters-Brian Snyder

Kabar24.com, JAKARTA – Pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana mengingatkan Indonesia tidak perlu panik menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dianggap mendiskreditkan muslim.

Kebijakan tersebut adalah pelarangan warga tujuh negara mayoritas muslim ke AS.

“Biarkan mekanisme di AS yang berjalan, mengingat ini masalah kedaulatan AS,” katanya melalui Whatsapp kepada Bisnis, Senin (30/1/2017).

Kebijakan Trump saat ini sudah dipermasalahkan oleh sebagian rakyatnya, tokoh masyarakat, politisi, termasuk Partai Republik dan juga pengadilan serta jaksa di sejumlah negara bagian.

Saat ini keputusan pemerintah Indonesia sudah tepat dengan menyampaikan peringatan saja terhadap masyarakat untuk waspada dan segera melaporkan bila terjadi hal-hal yang kurang baik.

Menurutnya, pemerintah selanjutnya bisa meminta keterangan sikap politik AS dari Duta Besar di Indonesia.

Presiden Joko Widodo ataupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memiliki hak untuk melakukan hak tersebut.

Adapun kebijakan Trump melarang warga dan pengungsi dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Suriah, Sudan, dan Yaman menuai protes cukup besar dari masyarakat AS.

Dikutip dari situs berita reuters.com, sekitar sepuluh ribu masyarakat AS berunjuk rasa terkait kebijakan Trump tersebut.

Di New York, Wahsington, dan Boston, ada gelombang kedua pengunjuk rasa yang ikut partisipasi secara dadakan menuju bandara. Kebijakan itu berlaku hingga 90 hari ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper