Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanpa AS, TPP Tidak Ada

Kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pacific Partnership (TPP) tidak bisa diteruskan jika Amerika Serikat tidak ikut serta di dalamnya, kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland di Calgary, Kanada, Selasa (24/1/2017) atau Rabu (25/1/2017) WIB.
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, CALGARY - Kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pacific Partnership (TPP) tidak bisa diteruskan jika Amerika Serikat tidak ikut serta di dalamnya, kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland di Calgary, Kanada, Selasa (24/1/2017) atau Rabu (25/1/2017) WIB.

Tanpa AS, kesepakatan dianggap gugur walaupun Australia dan Selandia Baru telah menyatakan akan menyelamatkan perjanjian itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin menarik diri dari TPP beranggotakan 12 negara, sesuai dengan janji yang ia nyatakan pada masa pemilihannya tahun lalu sebagai presiden.

"Perjanjian ini sudah dibuat sedemikian rupa sehingga hanya bisa diberlakukan jika Amerika Serikat juga meratifikasinya," kata Menlu Freeland kepada para wartawan di Calgary.

"Jadi, kesepakatan TPP tidak terwujud tanpa Amerika Serikat berada di dalamnya." Sebelumnya pada Selasa, Australia dan Selandia Baru mengatakan mereka berharap bisa menyelamatkan kesepakatan dengan mendorong China dan negara-negara Asia lainnya bergabung dengan pakta dagang itu.

Kalangan petani Kanada menghasilkan lebih banyak gandum, biji minyak dan daging dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan di negara itu dan beberapa kelompok petani telah berharap untuk melihat kesepakatan bisa terlaksana.

"Mengecewakan," kata Robin Speer, direktur eksekutif Western Canadian Wheat Growers. "Kita tahu bahwa perdagangan dapat meningkatkan produktivitas, inovasi dan rantai pasokan serta membantu pertumbuhan ekonomi." Kanada adalah salah satu negara di dunia yang paling banyak mengekspor gandum, daging sapi dan daging babi.

Para pemilik peternakan berharap bisa memperluas ekspor daging sapi ke Jepang di bawa tarif lebih rendah seperti yang diatur dalam TPP, kata Dennis Laycraft, wakil presiden Canadian Cattlemen's Association.

Laycraft mengatakan Kanada sekarang perlu memusatkan perhatian pada kesepakatan dagang dengan Jepang.

Petani produk susu Kanada, yang bekerja di bawah sistem sangat ketat terkait pasokan dan harga produk, telah menyatakan kekhawatiran menyangkut persaingan terhadap lebih banyak barang impor di bawah berbagai kesepakatan perdagangan.

Namun, menurut juru Bicara Dairy Farmers of Canada, Isabelle Bouchard, perhimpunan tersebut tidak pernah menentang kesepakatan dagang itu sendiri.

Flavio Volpe, pemimpin Automotive Parts Manufacturer's Association, mengatakan kesepakatan perdagangan TPP memungkinkan suku cadang dan otomotif masuk ke Kanada tanpa pajak dengan hanya 30 hingga 45 persen bagiannya diproduksi oleh negara anggota TPP, kata Volpe.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper