Kabar24.com, JAKARTA - Informasi dan berita bohong atau palsu rupanya bukan cerita baru di Indonesia.
Hampir di setiap periode pemerintahan, dari Presiden Sukarno hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) , muncul berita palsu atau hoax. Tak jarang, berita palsu itu diterima apa adanya oleh rakyat ataupun pejabat.
Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, mengatakan ada banyak motif dalam penyebaran berita palsu. Mulai dari memperkeruh suasana hingga mencari keuntungan pribadi maupun kelompok.
“Dulu lebih banyak mencari materi. Kalau zaman ini berbeda. Apalagi dibuat ramai di media sosial dan memusingkan,” ujar Asvi.
Berita palsu juga sudah dianggap berbahaya oleh Presiden Jokowi. bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menerbitkan pedoman bermuamalah melalui media sosial. Langkah MUI itu dilakukan sehubungan dengan semakin maraknya hoax di media sosial yang kerapkali memicu provokasi.
"MUI merasa perlu memberi panduan dan pedoman," ujar Ketua MUI Ma'ruf Amin di kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2017. Langkah ini tak lain untuk mencegah beredarnya berita palsu agar tidak merajalela.
Berikut ini cerita hoax (berita palsu) dari rezim-rezim di Indonesia seperti dikutip Koran Tempo edisi, Senin (23/1/2017).