Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMLEK: Saat Perayaan, di China Bakal Penuh Asap

China diperkirakan mendapati kepulan asap tebal pada saat Tahun Baru Imlek di Beijing dan daerah perindustrian utaranya, dua pekan setelah diselimuti cemaran beracun, yang menyebabkan kekacauan lalu lintas, gangguan penerbangan dan penutupan pelabuhan.
China diprediksi akan berkabut saat perayaan Imlek./REUTERS
China diprediksi akan berkabut saat perayaan Imlek./REUTERS

Bisnis.com, BEIJING -  China diperkirakan mendapati kepulan asap tebal pada saat Tahun Baru Imlek di Beijing dan daerah perindustrian utaranya, dua pekan setelah diselimuti cemaran beracun, yang menyebabkan kekacauan lalu lintas, gangguan penerbangan dan penutupan pelabuhan.

Pencemaran memburuk itu akan menyelimuti empat provinsi bagian utara China, termasuk Hebei, yang mengelilingi Beijing, menjelang Tahun Baru Imlek, sejak Senin hingga Kamis, kata Pusat Pemantauan Lingkungan Nasional China pada Minggu (22/1/2017).

Setelah sedikit membaik pada 27 Januari mendatang, mutu udara diperkirakan kembali memburuk pada 28 Januari, saat Tahun Baru Imlek, dengan tingkat cemaran menengah ke atas di wilayah itu.

Ratusan juta orang akan bepergian untuk mengunjungi keluarga dan rekan mereka pada waktu Imlek, dengan pemerintah memperkirakan terjadi hampir tiga miliar kunjungan.

Usaha membersihkan udara di lokasi perindustrian dipersulit oleh industri-industri berbahan bakar batu bara dan penggunaan pemanas ruangan, yang meningkat saat musim dingin di China.

Pengurangan kegiatan industri dan lalu lintas saat perayaan itu akan membantu menurunkan tingkat polusi, namun penggunaan kembang api dapat meningkatkan kadarnya di sejumlah wilayah, lembaga itu menyatakan.

Untuk mencegah polusi yang diakibatkan oleh kembang api, pihak berwenang di Beijing telah membatasi penjualan produk itu, provinsi Henan sendiri telah melarang penggunaannya di seluruh kota dalam wilayahnya, bahkan kota Baoding di provinsi Hebei mengancam akan menahan siapapun yang menyulut kembang api di luar waktu perayaan yang berlangsung selama empat hari itu.

Mutu udara di China utara masih "sangat parah" dan lebih buruk dibandingkan dengan rata-rata nasional, dengan hanya 60 persen dalam satu hari yang disebut memiliki kualitas udara yang baik dibandingkan dengan 78,8 persen rata-rata nasional, Kementerian Perlindungan Lingkungan (MEP) mengatakan dalam jumpa pers pada Jumat.

Perdana Menteri Li Keqiang telah berjanji untuk memerangi polusi udara, dengan target 80 persen saat udara baik dalam satu hari di kota-kota besar pada 2020 yang telah tertuang dalam rencana pembangunan lima tahun China yang terbaru.

Saat udara baik dalam satu hari China adalah saat kadar partikel PM2.5, yang menjadi polusi, berada di bawah 75 mikrogram per meter kubik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyarankan kadar PM2.5 tidak lebih dari sepuluh mikrogram untuk dapat dikatakan baik.

Sembilan dari sepuluh kota di China dengan kepulan asap terburuk pada 2016 berada di bagian utara, dengan enam di antaranya di provinsi Hebei, dan kota dengan kadar cemaran rendah berada di sepanjang pantai selatan, seperti, Shenzhen, Xiamen dan Zhuhai, kata MEP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper