Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN JOKOWI: Ada Materi Medsos yang Ancam Persatuan

Presiden Joko Widodo meminta seluruh lapisan masyarakat mewaspadai adanya isi atau materi di media sosial yang dapat mengancam persatuan bangsa dan negara.
Presiden Joko Widodo (tengah) saat duduk di kabin pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 MK didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna dalam puncak Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016 di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10/2016)./Reuters-Beawiharta
Presiden Joko Widodo (tengah) saat duduk di kabin pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 MK didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri), dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna dalam puncak Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016 di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10/2016)./Reuters-Beawiharta

 

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta seluruh lapisan masyarakat mewaspadai adanya isi atau materi di media sosial yang dapat mengancam persatuan bangsa dan negara.

Presiden Jokowi mengingatkan hal itu saat memberikan sambutan pada perayaan HUT ke-18 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Jakarta, Minggu (15/1/2017).

"Di medsos kita sering lihat adanya hasutan, fitnah, berita bohong, ujaran kebencian yang kalau tidak waspada bisa memecah belah bangsa," kata Presiden.

Ia menegaskan ancaman itu harus terus diwaspadai.

Hadir dalam acara itu Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Penasihat PKPI Try Sutrisno, Ketua Umum PKPI AM Hendropriyono dan sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara.

Di awal sambutan, Presiden menyebutkan bahwa perubahan dunia semakin cepat dari menit ke menit, jam ke jam, dan hari ke hari. Satu masalah belum rampung sudah ada masalah baru. "Ini politik global yang terjadi," katanya.

Ia menyebutkan masalah perlambatan ekonomi global belum selesai, ekonomi dunia belum pulih tapi sudah ada tantangan baru yaitu kebijakan AS setelah nanti Presiden Donald Trump yang terpilih dilantik.

"Kia harus bergerak cepat mengantisipasi perubahan, harus selalu siap, terlambat sedikit saja kita mengantisipasi, akan digulung oleh sejarah," katanya.

Sementara itu di dalam negeri sendiri, lanjut Jokowi, tantangan masih banyak termasuk kemiskinan, kesenjangan ekonomi antarwilayah, antara yang kaya miskin dan pengangguran.

"Meskipun kini rasio sudah turun sedikit tapi kita masih pada posisi kuning menuju merah," katanya.

Presiden menyebutkan sebagai bangsa, Indonesia beruntung dan patut bersyukur karena mempunyai Pancasila.

"Dengan Pancasila kita bisa deteksi, bisa ukur budaya yang tidak sesuai dengan Pancasila seperti aksi-aksi radikalisme dan terorisme," katanya.

Presiden Jokowi mengharapkan sebagai parpol yang rohnya keadilan dan pembangunan, PKPI bisa menjadi panduan, panyalur aspirasi rakyat untuk memperkecil kesenjangan antarwilayah, kesenjangan kaya miskin.

"Saya ingin adanya kerja sama pemerintah dengan PKPI untuk wujudkan Indonesia Raya," kata Presiden Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper