Bisnis.com, MANADO - Bank Indonesia memproyeksikan laju perekonomian Provinsi Sulawesi Utara bakal tumbuh pada kisaran 6,2% - 6,6% pada tahun 2017, atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun laluyakni 6,0% - 6,4%.
Soekowardojo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut menyatakan ekonomi Bumi Nyiur Melambai terus bertumbuh setiap tahunnya. Pada 2016, pertumbuhan didorong oleh konsumsi rumah tangga, kenaikan Upah Minimum Provinsi, penurunan harga BBM serta cuaca yang baik.
"Kita optimistis pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara 2016 lebih tinggi. Pada 2015 [tumbuh] 6,12%, kalau diambil titik tengah, 2016 diperkirakan [tumbuh] 6,2%. Kondisi sekarang bisa bertahan saja sudah bagus, dari 6,12% menjadi 6,2% sudah prestasi," katanya dalam jumpa pers di kantor BI Sulut, Rabu (4/1/2017).
Menatap tahun 2017, Bank Indonesia tetap optimistis ekonomi bertumbuh karena didukung variabel yang sama yakni konsumsi rumah tangga, pendapatan rumah tangga seiring kenaikan UMP sebesar 8% serta inflasi 2016 yang tercatat cukup rendah 0,35% yang akan membuat daya beli masyarakat semakin membaik.
Laju inflasi kota Manado tahun 2016 sebesar 0,35% jauh lebih rendah dibandingkan inflasi sepanjang tahun 2015 yakni 5,56%. BI memproyeksikan inflasi tahun 2017 sebesar 4% plus minus 1% atau sama dengan proyeksi tahun kemarin.
Adapun indikator pertumbuhan ekonomi dari sektoral didorong oleh pertanian yang menjadi tulang punggung Sulut yaitu industri pengolahan kelapa, kemudian sektor investasi, ekspor impor dan pariwisata. Untuk pariwisata mengalami pertumbuhan luar biasa pada 2016 dengan kunjungan 36.800 orang, tumbuh 89% dibandingkan 2015 sebanyak 9.500 orang.
"Tahun 2017 kita juga masih optimistis ekonomi tumbuh 6,2% - 6,6%. Ini cukup fleksibel untuk mencakup eror atau variabel yang tidak bisa diukur," ujar Soeko, panggilan Soekowardojo.
Gunawan, Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Sulut menambahkan sektor yang berpotensi membaik pada 2017 di wilayah Sulawesi Utara adalah infrastruktur dan pariwisata.
Infrastruktur didorong oleh proyek bendungan Kuwil dengan investasi sebesar Rp1,5 triliun di Minahasa Utara dan proyek jalan tol Manado-Bitung dengan nilai konstruksi sebesar Rp3,8 triliun. Sedangkan pariwisata didukung oleh sejumlah agenda wisata.
"Sektor infrastruktur masih cukup besar, apalagi Presiden Jokowi pada 27 Desember 2016 meninjau bendungan Kuwil dan penyelesaiannya maju dua tahun yang awalnya ditargetkan 2020 menjadi 2018, ini tentu dampak ekonominya cukup besar, masalah lahan diatasi segera dan tenaga kerja banyak," katanya.
Pemerintah Provinsi Sulut juga telah menyusun segudang agenda wisata 2017 sehingga akan berdampak baik pada sektor usaha turunan seperti perhotelan, restoran, agen travel dan transportasi.
2017 Ekonomi Sulut Diproyeksi Tumbuh 6,2%-6,6%
Bank Indonesia memproyeksikan laju perekonomian Provinsi Sulawesi Utara bakal tumbuh pada kisaran 6,2% - 6,6% pada tahun 2017, atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun sebelumnya yakni 6,0% - 6,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
31 menit yang lalu