Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Deras, Bima Kembali Tergenang

Banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah turun hujan dengan intensitas cukup deras.
Petugas dinas PU bersama warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di kolong jembatan Raba Salo, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12)./Antara
Petugas dinas PU bersama warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di kolong jembatan Raba Salo, Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12)./Antara

Kabar24.com, MATARAM - Banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah turun hujan dengan intensitas cukup deras.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir melanda Kecamatan Sape dan Wawo Kabupaten Bima, Senin (2/1/2017) tidak sebesar banjir pada 21/12/2016 lalu.

"Kondisi sungai yang sudah tersedimentasi sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan rentan terhadap banjir," ujar Sutopo seperti dikutip Bisnis.com dari keterangan resmi yang diterima di Mataram, Selasa (3/1/2017).

Banjir merendam beberapa wilayah seperti Desa Nae dan Desa Sangiang di Kecamatan Sape.

Pada titik ini air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga. Selain itu, Desa Parangina Kecamatan Sape, air meluap hingga ke sawah. Hingga saat ini, luas sawah yang tergenang masih dalam pendataan.

Di desa Gusu, Bugis, Kecamatan Sape air juga meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut menjelang malam.

BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan elawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan.

Sementara itu, banjir juga melanda 52 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh pada Senin (2/1/2017) pukul 14.00 WIB. Ribuan rumah terendam banjir setinggi 30 - 100 centimeter.

Daerah yang terlanda banjir adalah:
Kec. Indra Makmur (8 desa)
Kec. Banda Alam (1 desa)
Kec. Idi Timur ( 6 desa)
Kec. Ranto Peureulak ( 7 desa)
Kec. Julok ( 19 desa)
Kec. Peudawa (1 desa)
Kec. Idi Tunong (3 desa)
Kec. Nurussalam ( 7 desa).

Data sementara dilaporkan terdapat 2 unit rumah hanyut, 13 unit rumah rusak berat, 8 unit rumah rusak sedang dan 1 unit jembatan rusak berat.

BPBD Kab. Aceh Timur masih melakukan pendataan. Banjir mulai surut. Pengungsi yang bertempat di tempat saudara terdekat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Di tempat lain, banjir di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat juga sudah mulai surut. Banjir terjadi pada Minggu (1/1/2017) siang hari. Empat desa yaitu Desa Ambit, Ciuyah, Mekarsari dan Gangsri di Kecamatan Walet Kabupaten Cirebon terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciberes sehingga terjadi banjir hingga 2 meter.

Sebanyak 765 KK atau 2.870 jiwa terdampak langsung dari banjir. 200 jiwa mengungsi. Banjir mulai surut sejak Selasa pagi. Hanya menyisakan lumpur dan sampah. Masyarakat kembali ke rumahnya untuk membersihkan lingkungannya.

Diprediksi curah hujan akan tinggi selama Januari hingga Maret 2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper