Kabar24.com, JAKARTA— Masyarakat dan seluruh elemen bangsa dapat turut terlibat aktif dalam memonitor lingkungan tempat tinggal dan memberi informasi kepada pihak kepolisian jika menemukan hal mencurigakan.
Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebutkan penting bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini kemungkinan adanya oknum-oknum yang mungkin tergabung dalam jaringan teroris di lingkungan mereka.
Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari kebiasaan dan cara bersosialisasi seseorang.
“Untuk yang kos atau mengontrak di suatu tempat penting bagi RT atau RW untuk mengetahui apakah mereka bersosialisasi atau tidak. Jika tidak, itu bisa menjadi catatan,” katanya seperti disiarkan oleh Metro TV, Rabu (21/12/2016).
Adapun hal lain yang bisa diperhatikan oleh masyarakat terkait kegiatan orang-orang di sekitar mereka apakah kerap melakukan perkumpulan dengan orang-orang dari luar daerah.
“Apakah melakukan kegiatan berbeda, berkumpul tanpa bersosialisasi…bekerja atau tidak, tinggal sendiri atau berdua, atau orang yang datang [ke rumah] berganti-ganti,” katanya.
Jika menemukan kejadian-kejadian yang patut menjadi catatan, ungkap Martinus, masyarakat diharapkan bisa mengkomunikasikan hal ini kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna mencegah terjadinya aksi terorisme.
Seperti diketahui, hari ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang berlokasi di wilayah Tangerang Selatan.
Rumah tersebut diduga menjadi tempat para teroris yang bersiap untuk melakukan aksi pengeboman pada Natal dan Tahun Baru nanti.
Dalam penggerebekan ini tiga orang, termasuk dua yang merupakan calon pengantin bom, tewas karena melakukan perlawanan.