Kabar24.com, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2017 hanya sebesar Rp360 miliar, mengingat ekonomi provinsi Kaltim dinilai masih lesu.
"Target ini ditetapkan masih lesunya ekonomi Kaltim. Jika pada 2017 ada kebangkitan ekonomi Kaltim, kami akan merevisi target di APBD Perubahan," ujar Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Samarinda, Hermanus Barus, Kamis (8/12/2016).
Dikatakan Hermanus, PAD Samarinda sampai saat ini sudah mencapai Rp 370 miliar pada 2016. Paling besar penyumbang PAD ini masih pajak penerangan jalan Rp90 miliar.
"Kemudian PAD Samarinda disumbang Pajak Bumi Bangunan (PBB) sekitar Rp30 miliar, disusul BPHTB Rp 20 miliar," jelas Hermanus.
Perolehan PAD dari BPHTB ini anjlok dari Rp50 miliar menjadi Rp 20 miliar, terdampak lesunya ekonomi Kaltim. Sedangkan, sumbangan PAD Samarinda dari retribusi jasa, retribusi umum dan izin-izin usaha tertentu termasuk parkir mencapai Rp 70 miliar.
Pemkot Samarinda menargetkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menyumbang PAD di tahun 2017 masing-masing Rp2 miliar dan Rp1 miliar.
"Target menyumbang PAD diberikan ke PDAM karena pelanggannya sudah 80% dari jumlah masyakarat Samarinda dan adanya persetujuan kenaikan tarif air serta sudah ada penghapusan hutang PDAM dari pemerintah pusat," jelas Hermanus.