Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendidikan Vokasi : Tenaga Terampil Kemaritiman Dibenahi

Pemerintah bakal membenahi penyiapan tenaga terampil di bidang kemaritiman secara serius agar potensi di sektor tersebut bisa berkembang lebih baik lagi. Pasalnya, tenaga terampil di sektor itu saat ini masih minim.

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah bakal membenahi penyiapan tenaga terampil di bidang kemaritiman secara serius agar potensi di sektor tersebut bisa berkembang lebih baik lagi. Pasalnya, tenaga terampil di sektor itu saat ini masih minim.
 
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Makassar pada Rabu (16/11/2016).  Dia berharap agar penyiapan tenaga terampil bidang kemaritiman dibenahi secara serius.

“Revitalisasi SMK kita fokuskan pada kemaritiman, ketahanan pangan, pariwisata dan industri dan ekonomi kreatif. Indonesia memiliki potensi sangat besar di bidang tersebut (Kemaritiman) tetapi tenaga terampilnya masih minim,” katanya, seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Rabu (16/11/2016).

Muhadjir mengakui masih ada kekurangan guru produktif di SMK. Untuk itu Kemendikbud telah melakukan penambahan jumlah guru dengan kompetensi ganda, yakni guru adaptif yang didorong menjadi guru produktif. Ke depan, diharapkan para ahli dan tenaga berpengalaman bersedia terjun langsung mengajar di SMK, tentunya setelah dilakukan proses penambahan kompetensi keguruan.

Adapun, SMK Negeri 9 memiliki tiga jurusan yakni Agribisnis Perikanan, Nautika Kapal Penangkap Ikan, dan Elektronika Industri. Jurusan-jurusan ini, lanjutnya, sangat cocok untuk Makassar yang memiliki kepulauan dan pantai yang luas.

"Dunia kemaritiman harus kita perkuat dengan menyiapkan tenaga terampil melalui lulusan SMK ini," ujarnya.

Pada bulan lalu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk dilakukan reorientasi pendidikan dan pelatihan vokasike arah kebutuhan permintaan (deman driven) sehingga kurikulum, materi pembelajaran, praktik kerja, pengujian serta sertifikasi sesuai dengan permintaan dunia usaha dan industri.
 
Presiden menyebut di era persaingan saat ini, Indonesia sesungguhnya memiliki kekuatan yang cukup besar yaitu 60% dari penduduk Indonesia adalah anak muda. Menurutnya,  ini kekuatan sehingga harus dikelola dan dimanfaatkan potensi tersebut.
 
Untuk itu, lanjut Presiden, pemerintah harus fokus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas sehingga bisa  melakukan lompatan kemajuan, mengejar ketertinggalan dengan negara-negara yang lain.
     
“Lakukan reorientasi  pendidikan dan pelatihan vokasi ke arah demand driven sehingga kurikulum, materi pembelajaran, praktik kerja, pengujian serta sertifikasi bisa sesuai dengan permintaan dunia usaha dan industri. Libatkan dunia usaha dan industri karena mereka lebih paham kebutuhan tenaga kerjanya,” ujarnya.
 
Selain itu juga, Presiden meminta agar pendidikan dan pelatihan fokus pada pengembangan SMK di sektor-sektor unggulan seperti maritim, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Presiden juga menginstruksikan agar dipermudah aturan-aturan pembukaan sekolah-sekolah keterampilan swasta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper