Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demonstrasi Anti Trump Masih Berlanjut

Demonstrasi memprotes kemenangan presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Republik Donald Trump memasuki minggu kedua. Ribuan siswa meneriakkan kata-kata menolak Trump dengan berjalan keluar dari sekolah masing-masing di seluruh Amerika Serikat
Pengunjuk rasa anti-Trump di Salt Lake City, Utah, AS, 12 November 2016./Reuters-Jim Urquhart
Pengunjuk rasa anti-Trump di Salt Lake City, Utah, AS, 12 November 2016./Reuters-Jim Urquhart

Kabar24.com, SAN FRANCISCO—Demonstrasi memprotes kemenangan presiden terpilih dari Partai Republik Donald Trump memasuki minggu kedua. Ribuan siswa meneriakkan kata-kata menolak Trump dengan berjalan keluar dari sekolah masing-masing di seluruh Amerika Serikat.

Persatuan Sekolah di Los Angeles memperkirakan 4.000 mahasiswa di sana terus melanjutkan demonstrasi secara masif untuk memprotes kebijakan yang akan diambil presiden terpilih.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/11), sebelumnya Trump berkampanye untuk mendeportasi imigran gelap dan membangun tembok antara Amerika Serikat dan Meksiko jika dirinya terpilih.

Para pejabat di Sekolah Umum di Seattle mengatakan sekitar 5.000 siswa berjalan keluar dari 20 sekolah tinggi dan sekolah menengah. Angka itu mewakili sekitar 10% dari mahasiswa di kota tersebut.

Pihak berwenang di Portland, Oregon, Montgomery County, Maryland, dan San Francisco Bay Area mengatakan ratusan anak muda terlibat protes serupa.

Selain itu, puluhan ribu orang telah berbaris di kota-kota dari New York ke Los Angeles dalam aksi unjuk rasa damai berskala besar sejak kemenangan Trump atas calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Di sisi lain, unjuk rasa berujung kerusuhan terjadi pekan lalu dimana demonstran di Oakland, California, melemparkan benda-benda ke arah polisi anti huru hara dan memecahkan jendela toko.

Lebih dari 100 orang telah ditangkap akibat demonstrasi berujung vandalisme di Portland, Oregon. Para pengunjuk rasa di kota itu selama akhir pekan lalu memblokir lalu lintas dan melemparkan benda-benda ke arah polisi anti huru hara yang menanggapi demonstran dengan semprotan merica dan lemparan flash-bang.

Sementara itu, kelompok hak-hak sipil dan polisi telah memantau kekerasan terhadap kaum minoritas di AS sejak kemenangan Trump. Hal itu dikarenakan adanya serangan terhadap perempuan muslim berjilbab, serta grafiti rasis dan intimidasi terhadap anak-anak imigran.

Meski demikian, Trump telah menyerukan perdamaian dan persatuan dan mengecam kelompok kulit putih radikal yang mendukungnya.

Akhir pekan lalu dia mengatakan sangat sedih mendengar tentang penghinaan rasial dan ancaman pribadi bagi warga keturunan Afrika-Amerika, Latin dan orang-orang gay oleh beberapa pendukungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper