Kabar24.com, JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo menemui para ulama pascademonstrasi 4 November 2016 dianggap bukan sesuatu yang terlambat seperti yang dinilai segelintir pihak politisi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah anggapan bahwa tindakan Presiden Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, mengunjungi tokoh agama sebagai respons yang lamban.
Pasalnya, dua pekan sebelum aksi demonstrasi besar, Presiden juga sudah mengundang dan bertemu para tokoh ulama dari berbagai kelompok, untuk berdiskusi dengan kalangan pemuka agama tersebut.
“Dua pekan sebelumnya kan majelis ulama, NU, Muhammadiyah, semua kan diundang. Tidak juga [terlambat] kalau dari sisi itu,” katanya di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Terlebih, pemerintah sudah mengetahui adanya rencana aksi demonstrasi besar sebelum terjadi, dan telah melakukan banyak langkah antisipasi.
“Ya tidak bisa juga dibilang telat, karena sudah diketahui tanggal 4 itu ada demo besar-besaran. Jadi sebenarnya situasi yang memang kita sudah tahu, karena memang terbuka juga kan,” jelasnya.
Senin (7/11/2016), Presiden Jokowi berkunjung ke Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada PBNU yang dianggap turut 'mendinginkan' demonstrasi di depan Istana Merdeka pada Jumat (4/11/2016).
Sehari kemudian, Presiden Jokowi menemui pemuka agama dari organisasi Muhammadiyah pada Selasa (8/11/2016).