Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Janji Percepat Realisasi APBD 2016

Pejabat di Pemerintah Provinsi Riau menandatangani sirat pernyataan komitmen percepatan realisasi APBD 2016 untuk mempercepat realisasi di sisa akhir tahun ini.
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id

Kabar24.com, PEKANBARU-- Pejabat di Pemerintah Provinsi Riau menandatangani sirat pernyataan komitmen percepatan realisasi APBD 2016 untuk mempercepat realisasi di sisa akhir tahun ini.


Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau mengatakan realisasi anggaran ditargetkan realisasi paling sedikit 80% dari pagu anggaran yang disahkan DPRD setempat. Pemerintah Provinsi Riau mencatat realisasi selama 9 bulan masih 40% dari Rp10,7 triliun.


"Ini merupakan upaya kita untuk mempercepat realisasi anggaran di akhir tahun ini," katanya, Jumat (28/10/2016).


Dia menambahkan, meski tidak ada muncul sanksi dalam pernyataan itu, namun Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tetap meminta agar SKPD fokus pada rencana realisasi APBD yang sudah tetapkan.


Masperi mengatakan lambatnya realissi anggaran karena pihak penerima anggaran tidak melengkapi administrasi. Namun, dia juga meminta dinas ataubinstansi juga meningkatkan kualitas SDM.  


Menurut dia, kegiatan untuk menggerakkan percepatan realisasi anggaran pemerintah tidak hanya masalah teknis, melainkan ada hal administrasi yang juga terpaut dan harus saling berhubungan. Terutama soal kesiapan dana yang akan direalisasikan, serta kekuatan hukumnya.


Adapun menurut data Pemprov Riau, jumlah APBD Riau 2016 mencapai Rp11,2 triliun dan setelah dirasionalisasi karena pengurangan dana bagi hasil migas senilai Rp276 miliar sehingga menjadi sekitar Rp10,7 triliun. Sedangkan di APBD 2015 lalu pemda Riau hanya mampu menyerap 64% dari total anggaran senilai Rp10,7 triliun yang kemudian menjadi Rp11,4 triliun pada APBD perubahan.


Sebelumnya Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan posisi realisasi APBD daerahnya belum ideal karena tidak mencapai target pemda yang mematok penggunaan anggaran 40%-50% sampai akhir semester pertama.


Namun, Bank Indonesia optimis dengan penyerapan anggaran daerah Provinsi Riau pada tahun ini. Bank Indonesia memperkirakan realisasi akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Inono mengatakan pemda telah beberapa kali melakukan evaluasi dan monitoring APBD dengan melibatkan berbagai pihak termasuk bank sentral.


"Pemprov Riau sudah menyadari realisasi anggaran tidak boleh berhenti, dan tentu saja harus sesuai dengan regulasinya, kami pun selalu diajak untuk melakukan pemantauan. Tahun ini perkiraan kami bisa meningkat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper