Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lempeng Indonesia-Australia Susupi Eurasia, Timor Tengah Utara "Bergoyang" 5,0 SR

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang/Koordinator BMKG Nusa Tenggara Timur Hasanudin mengatakan gempa bumi yang terjadi di wilayah Timor Tengah Utara akibat aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, KUPANG - Gempa berkekuatan 5,0 SR terjadi Jumat pukul 04:50:14 Wita di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang/Koordinator BMKG Nusa Tenggara Timur Hasanudin mengatakan gempa bumi yang terjadi di wilayah Timor Tengah Utara akibat aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia.

"Gempa berkekuatan 5,0 SR itu akibat aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia sehingga memicu terjadinya deformasi batuan yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi," kata Hasanudin, Jumat (21/10/2016).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut pusatnya terletak pada koordinat 9.17 LS dan 123.96 BT, pada kedalaman 84 km.

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi berupa guncangan lemah dirasakan di daerah Kefamenanu, dalam skala intensitas I SIG-BMKG atau (I-II MMI). Di daerah ini guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang.

Sampai berita ini disiarkan, belum ada aktivitas gempa susulan, sehingga masyarakat yang berada di wilayah perbatasan dengan Oecusse, wilayah kantung (enclave) Timor Leste diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD maupun BMKG.

Khusus masyarakat di daerah pesisir utara Timor Tengah Utara (TTU) diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami (gelombang pasang).

Hasanudin menjelaskan ditinjau dari kedalaman hiposenternya maka gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

"Subduksi lempeng tersebut adalah lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia yang memicu terjadinya deformasi bebatuan sehingga terjadinya gempa bumi," katanya menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper